Warga menyambut positif program bantuan rumah tidak layak huni (rutilahu) yang dilakukan Pemprov Jabar. Salah satunya seperti yang dirasakan Pipit Supriatna, warga Kota Bandung.
Dia mengungkap, pada 2022 lalu rumah tinggalnya mendapat bantuan rutilahu dari Pemprov Jabar. Sebelum mendapat bantuan rumahnya hanya beralaskan tanah dan setengah tembok.
"Alhamdulillah, ayeuna tos sadayana (sekarang sudah semuanya) tembok," kata Pipit, Minggu (11/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengakui, sebagai buruh serabutan, penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. "Eta ge (itu juga) benar-benar ngepas," katanya.
Pipit sangat mengapresiasi program rutilahu karena sangat bermanfaat bagi warga sepertinya. Dia berharap akan semakin banyak warga berpenghasilan rendah yang ikut merasakan program yang digagas Pemprov Jabar tersebtu.
"Pami teu dibantos (kalau tidak dibantu program rutilahu), abdi moal tiasa gaduh bumi kieu (saya tidak bisa memiliki rumah seperti sekarang ini. Ayeuna mah Alhamdulillah, abdi sareng keluarga di dieu rumaos nyaman, aman. (Sekarang Alhamdulillah, saya dan keluarga tinggal di sini merasa nyaman, aman)," katanya.
Hal serupa dirasakan Siti Rospita, 33, warga Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Sebelumnya, dia harus tinggal di rumah tidak layak huni selama lebih dari 25 tahun.
Kondisi perekonomian keluarganya belum memungkinkan baginya untuk tinggal di rumah layak huni. Sebagai ibu rumah tangga, Siti belum bisa membantu suaminya yang sehari-hari bekerja sebagai buruh di warung penjual air mineral.
Beruntung, pada 2022 kemarin rumah yang diperoleh dari warisan orangtuanya itu mendapatkan giliran untuk dirombak melalui program rutilahu yang dilakukan Pemprov Jabar. "Alhamdulillah sekarang kami bisa tinggal di rumah yang nyaman," ujarnya.
Sekarang, Siti mengaku lebih tenang ketika hujan turun meski dengan intensitas yang besar. Hal ini berbeda saat rumahnya belum dirombak karena hampir selalu mengalami kebocoran.
"Ya terus terang Pak, saya sangat terbantu oleh program rutilahu ini," katanya.
Dia berharap program Rutilahu Pemprov Jabar terus berlangsung.
"Semoga program rutilahu ini terus ada. Ke depan Pemprov Jabar bisa lebih banyak lagi dalam membantu masyarakat. Program-program pembangunannya bisa lebih terasa lagi oleh masyarakat. dan semoga akan semakin banyak masyarakat yang merasakan program rutilahu ini, karena sangat terasa manfaatnya," kata dia.
Pada 2023 ini, Pemprov Jabar kembali menyiapkan program rutilahu. Sebanyak Rp200 miliar disiapkan untuk memperbaiki 10 ribu unit rumah tidak layak huni di 27 kabupaten/kota.
(mso/mso)