Siasat Pemkab Cirebon Cegah Potensi Konflik Saat Pemilihan Kuwu

Siasat Pemkab Cirebon Cegah Potensi Konflik Saat Pemilihan Kuwu

Ony Syahroni - detikJabar
Senin, 05 Jun 2023 20:35 WIB
Ilustrasi Pemungutan Suara
Ilustrasi pemungutan suara (Foto: Pradita Utama/detikcom)
Cirebon -

Sejumlah desa yang ada di Kabupaten Cirebon akan menggelar Pemilihan Kuwu (kepala desa) pada Oktober 2023 nanti. Setidaknya ada sekitar 90 desa di Cirebon yang akan menggelar pemilihan kuwu.

Bupati Cirebon, Imron Rosyadi mengatakan, pemilihan kuwu di wilayahnya kerap berlangsung panas hingga berpotensi dapat menimbulkan perselisihan. Oleh karena itu, ia sangat berharap adanya kolaborasi dari seluruh pihak agar pemilihan kuwu di wilayah Cirebon dapat berjalan lancar dan kondusif.

Hal tersebut disampaikan Bupati Cirebon, Imron saat menghadiri silaturahmi dengan jajaran Forkopimda Kabupaten Cirebon, Ulama, FKUB, KPU, Bawaslu, dan PWI di Mapolresta Cirebon, Sumber, Kabupaten Cirebon. Kegiatan tersebut juga turut dihadiri oleh Kapolda Jabar, Irjen Akhmad Wiyagus bersama jajarannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemilihan kuwu (kades) di wilayah kami selalu berlangsung panas, melebihi pilpres maupun pileg. Namun kami yakin situasi itu bisa diatasi dengan kolaborasi yang sudah kita bangun," kata Imron di Cirebon, Senin (5/6/2023).

Hal senada disampaikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Mohammad Luthfi. Ia juga mengajak kepada seluruh pihak untuk terus meningkatkan berkolaborasi menjelang Pemilihan Kuwu yang akan digelar pada Oktober 2023 mendatang.

ADVERTISEMENT

"Pemilihan kuwu dan Pemilu waktunya pendek. Jadi kita harus tingkatkan kolaborasi," kata Luthfi.

Sementara itu, Kapolda Jabar, Irjen Akhmad Wiyagus mengatakan, jajaran Forkopimda di Kabupaten Cirebon akan memiliki tantangan berat memasuki tahun politik. Ia pun mengingatkan agar jajaran Forkopimda, KPU, Bawaslu, tokoh agama, hingga elemen masyarakat lainnya dapat lebih meningkatkan kolaborasi.

"Harus tetap kolaborasi. Karena kolaborasi menjadi resep mujarab dalam menghadapi persoalan. Apalagi sekarang era digital. Semua cepat berubah," ujar dia.

Di sisi lain, Wiyagus juga memohon kepada para ulama untuk terus mengingatkan sekaligus mendoakan institusi Polri agar bisa menjadi pelindung dan pengayom masyarakat.

"Kami tidak alergi kritik. Terus ingatkan dan doakan kami agar bisa menjadi pelindung dan pengayom masyarakat" kata dia.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads