Musim kemarau mulai dirasakan warga Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Diperkirakan musim kemarau di Ciamis terjadi dari bulan Juni hingga September 2023 menurut BPBD Ciamis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
BPBD Kabupaten Ciamis pun bersiaga menghadapi bencana kekeringan dengan menyiapkan 4 mobil tangki air. Mengingat sejumlah wilayah di Ciamis diprediksi akan mengalami kekeringan.
Berdasarkan data tahun lalu, ada 4 wilayah Kecamatan di Ciamis yang rawan kekeringan dengan jumlah sekitar 35 desa. Yakni Kecamatan Pamarican, Kecamatan Cimaragas, Kecamatan Cidolog dan Kecamatan Banjaranyar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa kecamatan yang memang rawan kekeringan tapi yang perlu mendapat perhatian adalah Kecamatan Pamarican dan Banjarsari, itu berdasarkan laporan kejadian tahun 2019," ujar Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Ciamis Achmad Gozali, Senin (5/6/2023).
Dalam upaya penanggulangan kekeringan, BPBD Ciamis pun telah menyiapkan 4 mobil tangki untuk memasok air. BPBD Ciamis pun bekerja sama dengan PDAM Tirta Galuh untuk ketersediaan air bersih.
"Kerja sama juga dengan PDAM untuk air bersih berikut mobil tangki. Kami juga mengajak perusahaan-perusahaan untuk ikut membantu. Insyaalloh kami siap siaga," jelasnya.
Bagi masyarakat yang membutuhkan air bersih di musim kemarau ini bisa langsung melapor ke Pemerintah Desa setempat. Kemudian dari desa melaporkan dan mengajukan permohonan ke BPBD Ciamis yang diketahui oleh kecamatan.
"Nantinya kita cek kondisi di lapangan lalu kita tindaklanjuti dengan menyalurkan air bersih," ucapnya.
Menurut Achmad Gozali, kemarau kali ini akan berbeda dari 2 tahun sebelumnya. Pada tahun 2020 sampai 2022 tidak terjadi kekeringan di Ciamis karena musim kemarau basah. Namun kali ini diprediksi bakal lebih kering dari sebelumnya.
(yum/yum)