Mengupas Misteri Dua Pesawat A340 yang Parkir Setahun di Kertajati

Mengupas Misteri Dua Pesawat A340 yang Parkir Setahun di Kertajati

Yudha Maulana - detikJabar
Jumat, 02 Jun 2023 13:45 WIB
Tangkapan citra satelit pesawat asing terparkir di Kertajati
Tangkapan citra satelit pesawat asing terparkir di Kertajati (Foto: Google Maps)
Bandung -

Dua pesawat Airbus A340-212 bekas Angkatan Udara Prancis (ArmΓ©e de l'Air) terparkir di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Keberadaan dua pesawat tersebut diungkap oleh akun Crisis Watch @BabakTaghvaee1 di Twitter.

Babak Taghvaee, sebagai pengelola akun dikenal sebagai jurnalis dan penulis penerbangan militer Iran. Ia menyebut pesawat yang diparkir di Bandara Kertajati diduga merupakan salah satu rangkaian upaya negara Iran untuk menghindari sanksi dari Amerika Serikat (AS).

Sebagaimana diketahui, sejak 1994, AS melarang industri penerbangan dunia menjual pesawat maupun suku cadangnya kepada Iran yang menjadi salah satu negara paling banyak disanksi di dunia. Patut diduga Iran menempuh cara yang rumit untuk mendapatkan pesawat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil penyelidikan saya tentang pengadaan dua Airbus A340-212 bekas Angkatan Udara Prancis oleh #IRGC berafiliasi #MahanAir untuk #Iran government. Otoritas Indonesia dan Mali terlibat dalam membantu Iran menghindari sanksi #AS & menerbangkan mereka ke Iran pada 23/05/2023," tulis akun @BabakTaghvaee1 dikutip Kamis (1/6). Babak mengizinkan informasinya dikutip, selama menyebutkan sumbernya.

Kronologinya, berdasarkan penelusuran detikJabar dari sumber terbuka planespotters.net, kedua pesawat tersebut pertama kali digunakan oleh maskapai Austrian Airlines pada 1995. Kemudian diserahterimakan kepada Angkatan Udara Prancis sebagai kendaraan strategis militer pada 2006.

ADVERTISEMENT
Riwayat Pesawat A340-212 bekas Angakatan Udara PrancisRiwayat Pesawat A340-212 bekas Angakatan Udara Prancis. (Foto: Planespotter.net)

Kedua pesawat A340 tersebut beroperasi di Austria dengan registrasi OE-LAG dan OE-LAH, kemudian dialihkan dengan registrasi F-RAJA dan F-RAJB oleh Prancis. Setelah kurang lebih 15 tahun digunakan untuk keperluan strategis militer, kedua pesawat tersebut kemudian dijual seperti dikutip dari simpleflying.com.

Kemudian pada 2021, kedua pesawat tersebut diakuisisi oleh perusahaan asal Prancis LMO AERO pada 2021. Babak menyebut LMO AERO telah dibeli oleh perusahaan Mali yang dijaminnya, sebagai front dari Mahan Air,maskapai dari Iran.

Dilihat dari planespotters.net, kedua pesawat tersebut diparkir di Chateaurox Deouls (CHR) sejak 3 Maret 2021- 9 April 2022, baru kemudian diparkir di Kertajati tertanggal 10 April 2022 - 23 Mei 2023. Artinya kedua pesawat tersebut diparkir lebih dari satu tahun, atau tepatnya 13 bulan lebih 13 hari.

Tangkapan layar video kedatangan pesawat A340 di Kertajati dari akun Youtube Helmy ChannelTangkapan layar video kedatangan pesawat A340 di Kertajati dari akun Youtube Helmy Channel. (Foto: Yudha Maulana/repro)

Kedatangan salah satu pesawat tersebut sempat terekam oleh sejumlah Youtuber di Majalengka, salah satunya akun Helmy Channel. Sang pemilik akun menyebut pesawat tersebut tiba di Kertajati pada 10 April 2022.

"Ini ada pesawat, take off siang ini, hari Minggu pukul 10.45 WIB. Pesawat bukan seperti biasanya ini, mantap, sepertinya ini pesawat Airbus ya, bukan Boeing," kata sang pemilik akun.

detikJabar pun menyandingkan pesawat yang datang tersebut, dengan tampilan pesawat Airbus 340-212 yang dipotret oleh fotografer Jan Seba untuk planespotters.net. Hasilnya persis, bila melihat kelir merah dan biru di ekor pesawat, kemudian bentuk rangka, sayap dan mesin quadjet pesawat.

Komparasi fisik pesawat yang mendarat di BIJB Kertajati dan foto jepretan Jan SebaKomparasi fisik pesawat yang mendarat di BIJB Kertajati dan foto jepretan Jan Seba. (Foto: Youtube Helmy Channel/Jan Seba)

Keberadaan pesawat di BIJB Kertajati juga diperkuat dengan citra satelit Google Maps pada tahun 2023. Terlihat dua buah pesawat terparkir berjejer di apron Bandara Kertajati. Sejauh amatan detikJabar, tak ada lagi pesawat di bandara tersebut. Seperti diketahui, selama pandemi COVID-19 Bandara Kertajati tak ada layanan penerbangan komersial di Kertajati.

Satelit Sentinel juga menangkap citra pesawat yang parkir di sana dengan tanggal pengambilan gambar yang lebih detail. Pada tanggal 10 April 2022, di apron BIJB hanya terdapat satu pesawat Airbus yang terparkir di sana.

Pesawat kedua kemungkinan baru tiba di BIJB di pertengahan hingga akhir bulan Mei 2022. Sentinel memperlihatkan dua pesawat berjejer pada 31 Mei 2022, setelah beberapa hari sebelumnya visual bandara tertutup oleh awan.

Citra satelit terparkirnya pesawat A340 di BIJB KertajatiCitra satelit terparkirnya pesawat A340 di BIJB Kertajati. (Foto: Satelit Sentinel Hub)

Setelah terparkir lebih dari setahun di Bandara Kertajati, kedua pesawat Airbus tersebut diubah registernya menjadi TZ-DTA dan TZ-DTC. Pesawat itu dilaporkan meninggalkan BIJB Kertajati pada 23 Mei 2023. Meski pun bila secara visual, pesawat diketahui telah pergi setelah tanggal 26 Mei. Pasalnya, pada tanggal 23-25 Mei 2023, awan mendung menutupi visual bandara.

Pada tanggal yang sama pula, terpantau pesawat pemerintah Iran dengan register IRAN05 tiba di Indonesia pada 23 Mei 2023, dan meninggalkan Indonesia pada 24 Mei pukul 15.06 WIB dan waktu mendarat di Bafgh, Iran dalam waktu yang tidak diketahui.

Kondisi apron BIJB Kertajati 26 Mei 2023Kondisi apron BIJB Kertajati 26 Mei 2023. (Foto: Sentinel Hub)

Seorang pemantau kedirgantaraan dan analisis gambar, Gerjon menemukan citra pesawat tersebut terbang dari Indonesia. Babak Taghavee kemudian mengonfirmasi, jika salah satu pesawat tersebut ditemukan di Bandar Udara Chabahar Konarak.

Kemudian keberadaan satu pesawat lainnya masih menjadi misteri, sebab dari pemantauan Gerjon menggunakan Flightradar24, pesawat pelacakan pesawat tersebut hilang di sekitar India dengan tujuan yang masih tidak diketahui.



Selanjutnya Kata Pihak Bandara Kertajati

Soal dua pesawat asing itu terparkir di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka. Executive General Manager Bandara Kertajati, Nuril Huda membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, dua pesawat tersebut telah terparkir selama 1 tahun di Kertajati.

"Kita menerima surat permohonan terbang dan mendarat dari Ground Handling, parkir di KJT (Bandara Kertajati) sekitar 1 tahun," kata Nuril saat dikonfirmasi detikJabar melalui telepon WhatsApp, Kamis (1/6/2023).

Nuril memastikan, dua pesawat A340-212 yang terparkir di Bandara Kertajati itu bukan pesawat militer. Sebab, pesawat tersebut telah dibeli oleh pihak lain untuk dijadikan pesawat kargo.

"Itu rencananya buat pesawat kargo. Karena waktu itu masih booming-boomingnya pesawat kargo," ujar dia.

Nuril juga menjelaskan tujuan dua pesawat A340-212 terparkir selama satu tahun di Bandara Kertajati. Ia berujar, pesawat tersebut tengah menunggu proses izin penerbangan kargo dari Kementerian Perhubungan.

"Pesawat A340 itu awalnya mau masuk ke Indonesia sedang menunggu proses AOC, AOC itu aircraft operator. Jadi dia harus mempunyai (izin), ibarat kata STNK Indonesia lah. Legal, cuma kan STNK-nya masih STNK luar, kan dibeli. Ibarat beli barang luar negeri kan masuk tuh, harus diurus semuanya," jelas dia.

"Second (bekas) pesawatnya, kan masih atas nama orang lain. Nah yang punya itu pengen diubah menjadi atas nama sendiri. Nantinya kalau sudah selesai, pastinya dicat dan lain-lain lah, dan itu menunggu. Sambil menunggu proses dari GMF (Garuda Maintenance Facility), itu bengkelnya. Sambil mengurus perubahan AOC tadi, itu kan butuh waktu lama minimal menunggu 6-8 bulan bisa jadi setahun," sambungnya.



Nuril menyampaikan, dua pesawat tersebut kini telah meninggalkan Bandara Kertajati. Namun, Nuril tidak menjelaskan secara rinci waktu pesawat tersebut meninggalkan Bandara Kertajati.

"Pesawat itu dijual lagi ke luar. Nah kemarin sudah terbang, tanggalnya saya lupa pokoknya sekitar bulan kemarin. Pokoknya belum lama sudah terbang lagi dua pesawat itu. Dan prosesnya sudah di-approve sama CIQ, jadi berarti itu legal. Kalau tidak melalui CIQ ya pasti, semua itu kan butuh FA (Flight Approval), FA itu kan yang mengeluarkan Kementerian Perhubungan. Jadi kalau itu tidak keluar pesawat tidak boleh terbang," ucap dia.

"Jadi perlu diketahui juga semua pesawat udara yang masuk bandara harus mempunyai Flight Approval dari Kementerian Perhubungan. Jadi kalau itu belum bisa tidak ada saya wajib menolak baik datang maupun berangkat," lanjut dia.

Adapun alasan pesawat tersebut memilih meninggalkan Bandara Kertajati, karena tren pesawat kargo mulai ditinggalkan. Sehingga, pesawat tersebut diputuskan untuk dijual oleh pihak pemilik pesawat A340-212.

"Nah seiring berjalannya waktu, makanya tahun 2022 ini sudah dicabut (status) COVID-nya sama pemerintah. Makanya pesawat reguler bisa terbang lagi. Akhirnya kargo-kargo gabung sama pesawat komersial, karena lebih murah biayanya," jelas dia.

"Dulu pesawat kargo merajalela waktu awal mulai COVID, tapi pesawat penumpang turun. Makanya yang beli itu, maksud idenya itu dia mau bikin pesawat kargo. Tapi karena 2022 dicabut, dan akhirnya pesawat yang lama-lama juga banyak yang kolaps juga kan. Karena melihat itu, terus urusan ke Kementerian Perhubungan belum selesai perubahan AOC itu akhirnya pesawat itu dijual lagi ke luar negeri," ujar dia menambahkan.

Selain itu, Bandara Kertajati juga membantah terkait tuduhan menjadi tempat penadahan pesawat. Pasalnya, dari kabar yang dibagikan akun @BabakTaghvaee1 Bandara Kertajati dituding menjadi tempat penadahan pesawat.

"Enggak ada. Pesawat semuanya pasti kan kalau luar negeri pasti ada izinnya baik keluar maupun masuk," kata Nuril.

Halaman 2 dari 2
(yum/yum)


Hide Ads