Ono Surono Tegaskan Pancasila Sebagai Jalan Hidup Bangsa Indonesia

Ono Surono Tegaskan Pancasila Sebagai Jalan Hidup Bangsa Indonesia

Dea Duta Aulia - detikJabar
Kamis, 01 Jun 2023 12:44 WIB
Ono Surono
Foto: PDIP Jabar
Jakarta -

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono mengingatkan Pancasila merupakan way of life (jalan hidup) Bangsa Indonesia. Sehingga harus menjadi ideologi yang bergerak untuk menyelesaikan masalah Bangsa Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan olehnya saat menjadi inspektur upacara di peringatan Hari Lahir Pancasila ke-78 di halaman DPC PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, hari ini. Upacara diikuti jajaran pengurus DPD, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jabar, bakal calon legislatif, sayap partai, dan badan partai.

"Sehingga Pancasila juga harus menjadi ideologi yang bergerak untuk menyelesaikan masalah Bangsa Indonesia. Pancasila lah yang menjadi perekat dan mempersatukan sejak Indonesia belum berdiri, Indonesia merdeka sampai dengan saat ini," kata Ono dalam keterangan tertulis, Kamis (1/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ono mengatakan Presiden RI I Soekarno menyampaikan bahwa Pancasila senyatanya sudah hidup di tengah-tengah rakyat yang saat itu berjumlah lebih dari 700 suku, 1.200 lebih bahasa, dan berbagai macam agama dan keyakinan. Sehingga, seluruh kader 3 pilar partai (struktural, legislative, dan eksekutif) wajib untuk menjadikan Pancasila sebagai jalan untuk bisa mensejahterakan rakyat.

"Pancasila harus menjadi dasar untuk membangun gotong royong antara partai dengan rakyat untuk menyelesaikan masalah-masalah rakyat," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara, Bendahara DPD PDI Perjuangan Jabar Ineu Purwadewi Sundari mengatakan ada peran Soekarno dalam terlahirnya Pancasila.

"Dalam pidatonya, Bung Karno menyatakan bukan dirinya yang menemukan Pancasila. Beliau mengakui hanya sebagai penggali Pancasila. Namun, tak dapat dipungkiri, konsepsi tentang Pancasila adalah hasil pergulatan Bung Karno sejak muda. Buah perenungan atas perjuangan berpuluh-puluh tahun, termasuk hasil kontemplasi beliau saat dalam pembuangan di Ende," tutur Ineu.




(ega/ega)


Hide Ads