Kementerian Agama (Kemenag) sempat melirik Kabupaten Majalengka untuk lokasi pembangunan Asrama Haji. Wacana itu mencuat saat Majalengka masih dipimpin Bupati Sutrisno.
Namun kesepakatan itu gagal diwujudkan. Pasalnya, Kemenag RI telah bersepakat dengan Pemkab Indramayu untuk membangun asrama haji di 'Kota Mangga'.
Mantan Bupati Majalengka, Sutrisno menceritakan alasan gagal dibangunnya asrama haji di Majalengka. Menurut dia, ditunjuknya Indramayu sebagai lokasi asrama haji merupakan kewenangan Kemenag RI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa embarkasi haji dibangun di Indramayu, karena Kementerian Agama sudah punya lahan yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu, yang tadinya untuk membangun Madrasah Aliyah IT, tapi tidak jadi," kata Sutrisno kepada detikJabar.
"Untuk memanfaatkan lahan, dibangun lah di sana. Bukan kecerdasan sana, memang lahannya sudah ada," sambungnya.
Sutrisno juga merasa keberatan dengan dibangunnya asrama haji di Indramayu. Sebab, lokasi penerbangan untuk jemaah haji berada di Majalengka.
"Bahkan juga saya keberatan, bandaranya ada di Majalengka, kenapa embarkasinya ada di Indramayu. Makanya saya mengomentari, kalau itu dilakukan akan menyumbat arus transportasi dari dan ke Bandara. Kaya setrikaan saya bilang, ke sana dulu, balik lagi ke sini," ujar dia.
Sutrisno sangat menyayangkan atas keputusan tersebut. Padahal, dirinya sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan asrama haji saat masih menjabat menjadi Bupati Majalengka.
"Kami punya lahan, di Cikasarung. Arus transportasinya bagus, tidak akan menyumbat. Kalau ke Timur, lewat Jatiwangi, ke Barat lewat Kadipaten, ke Tengah lewat Kasokandel. Tapi (Kemenag) terlanjur sudah ada lahan," jelas politisi PDIP yang kini menjadi anggota DPR RI itu.
(yum/yum)