Atalia Praratya Blak-blakan Alasan Terjun ke Politik

Atalia Praratya telah mendaftar sebagai bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) DPR RI. Dia juga resmi bergabung menjadi kader dari Partai Golkar sebelum mendaftar ke KPU RI. Padahal istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini awalnya mengaku anti terhadap politik.

Atalia mengatakan niatnya terjun ke dunia politik mulai muncul pada 2019 lalu. Saat itu, dia prihatin melihat keterwakilan perempuan di kursi DPR RI yang belum mencapai 30 persen.

"Pada 2019 lalu ternyata keterisian kursi di DPR RI masih 20,8 persen (keterwakilan perempuan). Artinya kesiapan perempuannya," kata Atalia saat ditemui Rabu (31/5/2023).

Perempuan yang akrab disapa Bu Cinta ini mengungkapkan jika saat itu menurutnya politik banyak dianggap soal kekuasaan. Padahal kata dia, politik bisa dijadikan alat untuk mencapai tujuan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya kaum perempuan.

Atalia kemudian menceritakan soal status suaminya, Ridwan Kamil yang mendapat jabatan wakil ketua umum bidang penggalangan pemilih Partai Golkar. Dia mengaku hal itu lantaran dirinya ikut bergabung dengan partai berlambang pohon beringin tersebut.

Padahal dengan tegas Atalia menyatakan dirinya anti terjun ke politik sebelumnya dan lebih memilih untuk bergerak di bidang sosial kemasyarakatan.

"Kenapa Bu Cinta itu akhirnya luluh, jadi Kang Emil (Ridwan Kamil) itu dia bercanda, apakah prestasi Kang Emil sebagai wakil ketua karena berhasil mengajak Bu Cinta masuk ke Golkar," ungkapnya.

"Saya sebetulnya anti masuk ke politik, karena saya itu sebagai perempuan aktivis sosial masyarakat, lebih ke masyarakat, tidak berpikir harus mencapai sesuatu karena ada kepentingan tertentu. Tapi saya lupa, ada kepentingan yang lebih luas yang mesti saya perjuangkan," ujarnya menambahkan.

Jika nanti dipercaya untuk duduk di kursi parlemen, Atalia mengaku punya misi untuk memperjuangkan kaum perempuan dengan lebih tajam lagi. Sebab, banyak hal baik yang bisa dilakukan dengan terjun langsung ke politik.

"Kalau saya bisa masuk ke legislatif saya bisa memperjuangkan perempuan lebih tajam lagi. Intinya pada akhirnya saya berpikir kebermanfaatan itu bisa dirasakan lebih luas dan ada regulasi yang menaungi yakni kita masuk (politik) secara langsung," tegas Atalia.