Ridwan Kamil kini berada di persimpangan antara Pilgub DKI Jakarta dan Jabar 2024. Ridwan Kamil pun mengklaim hasil survei menunjukkan tren positif jika maju di Pilgub Jabar, maupun Pilgub Jakarta.
Pengamat politik yang juga Direktur eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai Ridwan Kamil layak maju di Pilgub Jakarta. Peluang Ridwan Kamil untuk menang di Pilgub Jakarta pun terbilang besar.
"Dia sudah jadi tokoh nasional. Namanya terus muncul di beberapa survei, termasuk survei Pilpres. Tentu masyarakat Jakarta menilai itu juga. Ya layak memimpin Jakarta," kata Karyono Wibowo kepada detikJabar, Selasa (30/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Karyono menerangkan Ridwan Kamil selalu membuat terobosan dalam memimpin daerah. Ia menyoroti upaya digitalisasi di Jabar yang dilakukan Ridwan Kamil.
"Terobosan digitalisasi ini penting juga, ya smart city. Cocok untuk Jakarta," kata Karyono.
Bahkan, Karyono membandingkan antara Ridwan kamil dan Anies Baswedan terkait terobosan ketika memimpin daerah. Karyono menilai, Ridwan Kamil lebih baik ketimbang Anies Baswedan saat memimpin Jakarta.
"Dia (Ridwan Kamil) visioner. Lebih bagus Ridwan Kamil dibandingkan Anies, ya Anies saat memimpin Jakarta. Ini dari sisi leadership, konsistensi dalam mencapai visi dan misi. Anies saat jadi gubernur prestasinya tidak menonjol," kata Karyono.
Karyono juga menjelaskan peluang Ridwan Kamil untuk maju di Pilgub Jakarta dengan berstatus sebagai kader Partai Golkar. Menurutnya, perolehan suara golkar di Jakarta pada Pileg 2024 mendatang tak akan berpengaruh terhadap peluang Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.
Pada Pileg 2019 lalu, suara Golkar merosot. Bahkan kalah dengan partai anyar, yakni PSI. Golkar hanya meraih enam kursi di Pileg Jakarta. Sedangkan, PSI mampu meraih delapan kursi. Karyono mengatakan figur Ridwan Kamil yang begitu kuat menjadi alasan bakal banyak peminat untuk mengusungnya.
"Itu bisa mendapatkan dukungan lebih luas. Sudah terbukti di beberapa daerah. Calon kepala daerah yang diusung partai kecil menangkan Pilkada. Faktor figur itu penting. Setelah figur, baru partai," kata Karyono.
Butuh Ketegasan
Pakar politik itu mengatakan ada beberapa hal yang menjadi PR Ridwan Kamil ketika maju di Pilgub Jakarta. Saat ini, Ridwan Kamil dikenal sebagai politikus dan pemimpin yang merakyat. Hal itu terbukti dari beberapa pernyataan dan unggahan di akun media sosialnya. Ridwan Kamil ingin menunjukkan citranya sebagai pemimpin yang dekat dengan masyarakat.
"Hanya memang kurang tegas," kata Karyono.
Karyono mengatakan Jakarta tak hanya butuh pemimpin yang merakyat. Namun, Jakarta sangat membutuhkan pemimpin yang tegas. Ia kemudian menjelaskan soal alasan Presiden Soekarno saat menunjuk Ali Sadikin sebagai Gubernur Jakarta pada 1966 hingga 1977.
"DKI Jakarta itu butuh pemimpin tegas. Dulu dipimpin oleh orang tegas, orang yang memiliki kemauan keras. Bung Karno itu memilih Ali Sadikin, selain karena punya kemampuan lain karena ketegasannya," ucap Karyono.
"Dalam biografinya, Ali Sadikin itu menceritakan alasannya dipilih Bung Karno untuk memimpin Jakarta. Katanya, karena keras kepala," kata Karyono menambahkan.
Menurut Karyono akan ada saingan berat yang bakal bersanding dengan Ridwan Kamil jika maju di Pilgub Jakarta. Menurut Karyono, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memiliki peluang juga untuk maju di Pilgub Jakarta.
"Risma adalah sosok berpeluang juga untuk maju di Pilgub Jakarta. Ya cukup kuat. Tapi, popularitas Ridwan Kamil lebih unggul," kata Karyono.
(sud/yum)