Membangun Jiwa Wirausaha dari Keripik Elod

Serba-serbi Kampus

Membangun Jiwa Wirausaha dari Keripik Elod

Aura Doa Apriliansyah - detikJabar
Senin, 29 Mei 2023 01:00 WIB
Ihsan Nurzaman Sidik dan keripik elod
Ihsan Nurzaman Sidik dan keripik elod (Foto: Aura Doa Apriliansyah)
Bandung -

Ihsan Nurzaman Sidik, mahasiswa semester empat Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Fakultas Ilmu Komunikasi mempunyai tekad yang besar untuk memperkenalkan makanan khas daerah kepada generasi muda yang lebih meminati makanan modern.

Dengan jiwa kewirausahaan yang dimiliki, di awal tahun 2023 Ihsan memulai bisnis nya dengan membuat produk bernama kerupuk elod yang kini produksinya sudah mulai jarang karena tergerus majunya zaman yang memunculkan berbagai inovasi makanan.

"Saya pernah makan elod ternyata rasanya itu enak tetapi pas mau beli susah nyarinya, nanya ke temen-temen juga ternyata banyak yang nggak tau makanan bernama elod. Jadi saya putuskan membuat produk makanan ini untuk dijual sekalian ngasih tahu ke temen-temen kalo makanan ini perlu dilestarikan dan percaya lewat usaha ini bisnis saya bisa berkembang," ujar Ihsan saat ditemui detikJabar (24/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Elod sendiri merupakan makanan olahan dari singkong proses pembuatanya dari air perasan singkong yang bertekstur lembek dan hijau tua kecoklatan serta rasanya asin. Elod merupakan makanan khas Ciparay Kabupaten Bandung.

Dalam proses produksinya, elod memiliki tahapan yang cukup menguras tenaga sehingga jika salah-salah langkah bisa membuat gagal produk elod yang dihasilkan. Oleh karena itu Ihsan selalu dibantu oleh Ibu serta tante yang senantiasa membimbing dalam setiap produksi elod.

ADVERTISEMENT
Ihsan Nurzaman Sidik dan keripik elodIhsan Nurzaman Sidik dan keripik elod Foto: Aura Doa Apriliansyah

Kepada detikJabar, Ihsan bercerita jika pada saat pertama kali memproduksi ia menyisihkan sebagian uang jajannya untuk modal senilai Rp. 500.000 dipakai untuk membeli singkong serta kebutuhan penunjang lainnya.

"Buat elod itu ga gampang pas awal-awal bikin saya nyoba itu jadi hancur teksturnya, kan saya bikin bentuknya bulat tapi karena salah langkah di adonan saat proses penggorengan jadi ga berbentuk," tutur Ihsan.

Tetapi karena tekad yang kuat dengan mencoba dan mencoba serta bantuan keluarga, dalam satu minggu Ihsan bisa 3 kali memproduksi elod yang kini sudah mulai didistribusikan ke beberapa daerah mulai dari Majalaya, Bandung, Cicalengka, Rancaekek, Kertasari, Subang dan Bogo.

Terkadang di sela-sela perkuliahanya, lelaki 21 tahun ini menjajakan produk makanan nya di kampus dan biasa mendapatkan pesanan dari teman-temanya. Karena menurutnya peluang seperti itulah yang harus dimanfaatkan anak muda tidak termakan gengsi dan pintar melihat pasar.

"Walaupun masih kecil usaha saya tapi seenggaknya dengan teman-teman tahu terhadap produk saya juga udah seneng, selain dapat keuntungan yang tipis-tipis keinginan saya untuk mempunyai produk sendiri sudah tercapai," tambah Ihsan.

Karena memiliki target pasar kalangan mahasiswa elod yang Ihsan jual bisa dinikmati mulai dari Rp 10.000 - Rp 90.000 untuk per pcs nya sesuai dengan pemesanan, bisa juga memilih opsi untuk rasa original ataupun ditambah rasa pedas dengan racikan yang khas dan bisa disesuaikan.

(yum/yum)


Hide Ads