Momen mencekam dialami 6 wanita anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) usai terjebak di dalam lift Gedung Perpustakaan Kota Banjar. Insiden itu terjadi setelah lift yang mereka tumpangi diduga kelebihan muatan.
Keenam ibu-ibu PKK ini terjebak di dalam lift sekitar pukul 10.00 WIB setelah menghadiri kegiatan sosialisasi Gelar Pelangi 2023 di lantai 4 gedung tersebut. Meski akhirnya bisa ditangani, ibu-ibu tersebut terjebak di dalam lift hingga 30 menit.
"Kami mendapat laporan ada yang terjebak lift di Gedung Perpustakaan Banjar dan langsung mendatangi lokasi. Yang terjebak 6 ibu-ibu PKK. Terjebak sekitar setengah jam," ujar Kasi Kedaruratan Logistik BPBD Banjar Yudi Andiana, Jumat (26/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat momen mencekam ini terjadi, petugas BPBD sempat kesulitan untuk mengevakuasi keenam ibu-ibu PKK itu. Penyebabnya karena tidak adanya kunci darurat untuk membuka pintu lift, hingga memaksa petugas berkoordinasi dengan teknisi lift yang ada di rumah sakit.
Yudi mengatakan, petugas sempat mendobrak pintu lift. Namun, hasilnya nihil. Petugas lalu berusaha mencari kunci darurat lift yang biasanya disimpan satpam gedung. Namun lagi-lagi, solusi itu sama sekali buntu.
"Biasanya kuncinya itu disimpan di satpam tapi tidak ada. Kemudian kordinasi ke rumah sakit, kebetulan ada teknisi lift. Datang bawa kunci darurat. Alhamdulillah enam ibu-ibu yang terjebak berhasil dikeluarkan," ungkapnya.
Menurut Yudi, kelebihan muatan diduga menjadi penyebab ibu-ibu PKK terjebak lift. Menurut keterangan dari teknisi lift, seharusnya kapasitas maksimal 4 orang. Namun pada saat kejadian ada 6 orang di dalam lift.
"Diduga overload, tadi ada 6 orang penumpang. Menurut teknisi lift itu maksimal 4 orang. Keterangan itu tidak ada di bagian luar lift hanya disimpan di bagian dalam," terangnya.
Saat pintu lift dibuka, posisi kabin berada 20 sentimeter di atas lantai bangunan. Posisi penumpang lift berada di lantai 4 akan turun ke lantai bawah. Sementara waktu, lift tersebut tidak dapat digunakan.
"Tidak ada korban, hanya panik dan syok karena sempat terjebak lift selama setengah jam. Teknisi menganjurkan lift sementara tidak digunakan," katanya.
Sementara itu, Dedeh Hoeriah, penumpang lift yang terjebak di Gedung Perpustakaan Banjar mengaku awalnya lift berfungsi normal. Ia naik ke lantai 4 karena tidak kuat bila menggunakan tangga.
"Setelah selesai acara kan mau turun ke bawah naik lift lagi. Tapi setelah pintu tertutup malah terasa seperti anjlok. Mau coba dibuka tapi tidak bisa. Ada 6 orang. Panik pada nangis semua. Tadi nelpon ke yang lain yang di luar," ungkapnya.
Sekretaris Dinas Perpustakaan Daerah Kota Banjar Budi Hendrawan memohon maaf atas insiden itu. Budi menjelaskan dari sisi informasi masih banyak yang belum memahami semua mengenai cara naik lift dan batas maksimal.
"Lift maksimalnya 4 orang dengan bobot tidak terlalu banyak. Diduga kemungkinan sementara overload kalau melihat dari jumlah penumpang lift," ungkap Budi.
Menurut Budi, lift tersebut masih dalam masa uji coba operasional dan baru difungsikan seminggu ini. Lift tersebut juga masih dalam masa pemeliharaan sampai 3 September 2023.
"Untuk sementara lift tidak digunakan terlebih dulu akan disetting terkait penggunaannya. Ini menjadi perhatian untuk kami agar peristiwa ini tidak kembali terjadi. Lift baru seminggu dioperasikan jadi kami belum mengetahui kendala-kendala yang ada terkait operasional," pungkasnya.
(ral/mso)