Sejumlah anak-anak yang berdiri di pinggir Jalan Setiabudi, Kota Bandung berteriak kegirangan saat mendengar suara klakson bus yang memiliki nada dan bersuara kencang.
Pantauan detikJabar, Rabu (24/5/2023) anak-anak seusia sekolah dasar (SD) sabar menunggu bus yang turun dari arah Lembang. Saat bus akan melintas Jalan Setiabudi tepatnya depan Borma Setiabudi, anak-anak yang berdiri di seberang Jalan pun berteriak meminta sopir bus untuk menyalakan klaksonnya.
"Om telolet (sebutan klakson yang memiliki nada dan bersuara kencang)," teriak anak-anak itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Serunya Bandung Smart City Road to UNLA |
Ketika bus menyalakan klaksonnya, anak-anak yang sudah sabar menunggu itu nampak gembira. Mereka semakin kegirangan saat sang sopir menyalakan klaksonnya dengan nada panjang.
"Aya deui - aya deui (ada lagi - ada lagi)," teriak anak-anak itu saat melihat bus dari kejauhan.
Seketika itu, mereka langsung berjejer rapih untuk menyambut bus yang akan melintas. Selain itu, ada anak-anak yang membawa telepon genggam untuk mengabadikan momen bus menyalakan klaksonnya.
"Suka ada, sengaja datang ke sini, kalau rumah di Hegarmanah ke bawah," kata Aqful kepada detikJabar.
Aqfil menyebut, kegiatan itu ia lakukan hanya sekedar untuk bermain belaka, karena belum lama dilakukan.
"Baru-baru, ada juga yang sebelum puasa," ujarnya.
Aqfil yang merupakan pelajar kelas 6 SD itu, kerap datang ke Jalan Setiabudi bersama teman-temannya untuk mendengar klakson bus setelah pulang sekolah
"Sudah pulang sekolah, main aja di sini, kalau udah bosan pulang," ujar Aqfil.
Meski banyak bus yang turun dari kawasan Lembang, tidak semua bus yang memasang klakson yang memiliki nada dan berusara kencang.
"Ah eweuhan euy (ah ga ada)," teriak beberapa anak saat bus yang melintas hanya menyalakan klakson biasa.
Menurut anak lainnya, bernama Iki (12) memang tidak semua bus memasang klakson yang memiliki nada dan bersuara kencang.
"Kalau yang adaan, kelihatan dari depan kaya ada lampu di kacanya. Ada trompetnya juga gitu," ujarnya.
Meski sedikit kecewa, Iki dan teman-temannya tak mempermasalahkan hal tersebut, karena kekecewaan itu akan terbagi jika ada bus yang melintas kembali dan mendengarkan klakson kencangnya.
"Kalau gak ada ya enggak apa-apa," pungkasnya.
(wip/yum)