.webp)
Aksi sawer duit di halaman kantor KPU Garut yang dilakukan kader Partai NasDem bikin gaduh. Mereka akhirnya meminta maaf kepada KPU dan Bawaslu terkait hal tersebut.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Garut angkat bicara mengenai permintaan maaf NasDem. Permintaan maaf itu disampaikan langsung Ketua DPD NasDem Garut Diah Kurniasari di kantor Bawaslu pada Senin (22/5) lalu.
Salah seorang Komisioner Bawaslu Ahmad Nurul Syahid mengatakan, permintaan maaf yang dilayangkan NasDem ke Bawaslu dan KPU, tidak akan mempengaruhi proses penyelidikan yang dilakukan pihaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Permintaan maaf ini tidak akan berpengaruh. Temuan ini akan kami bahas di dalam rapat pleno," kata Ahmad kepada detikJabar, Rabu (24/5/2023).
Ahmad mengatakan, pihaknya telah memeriksa seluruh pihak yang terlibat dalam kejadian tersebut. Mulai dari perwakilan KPU Garut yang sudah dimintai keterangan, hingga tiga orang kader NasDem, yakni Diah, Iwan dan Suherman yang juga sudah dipanggil.
Hasil dari pemeriksaan yang telah dilakukan itu, akan dibahas Bawaslu, dalam rapat pleno di internal mereka.
"Rapat pleno akan segera kami gelar," katanya.
Ahmad menambahkan, terkait potensi pelanggaran dalam aksi sawer uang yang dilakukan kader NasDem itu, nantinya akan ditentukan setelah rapat pleno selesai dilaksanakan. Namun, jika nantinya ditemukan ada tindak pidana dalam aksi tersebut, akan dibahas lebih lanjut oleh Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Garut.
"Karena kita tidak ada kewenangan untuk melakukan penindakan pada pelanggaran pidana," pungkas Ahmad.
Sekadar diketahui, aksi sawer duit di halaman kantor KPU Garut yang dilakukan oleh kader Partai NasDem bikin heboh. Insiden itu terjadi pada Kamis (11/5) lalu di kantor KPU yang ada di Jalan Suherman, Kecamatan Tarogong Kaler.
Aksi itu terjadi sesaat setelah NasDem mendaftarkan kader mereka yang akan maju menjadi caleg DPRD Garut 2024 ke KPU. Setelah selesainya pendaftaran, tiga orang kader diketahui menaiki kesenian dodombaan yang dibawanya sejak awal.
Dimulai dari Iwan, kemudian Diah dan Suherman terakhir, naik secara bergantian. Mereka menyawer duit dengan pecahan Rp 10,20 hingga 50 ribu.
Setelah aksi sawer duit itu ramai jadi perbincangan, Partai NasDem kemudian meminta maaf. Permohonan maaf kepada KPU dan Bawaslu itu disampaikan saat Diah, sang ketua, menjalani pemeriksaan di Bawaslu, Senin kemarin.
"Itu adalah spontanitas. Kami tidak ada maksud apapun. Saya, sebagai Ketua Partai NasDem Garut memohon maaf kepada KPU dan Bawaslu," kata Diah.
(mso/mso)
