Wabah penyakit cacar kulit pada sapi atau lumpur skin disease (LSD) ditemukan di Ciamis, Jawa Barat. Sebanyak 26 ekor sapi dari 15 kecamatan di Ciamis terjangkit LSD. Penyebabnya ada penularan dari ternak yang datang dari luar daerah ke Ciamis.
"Laporan yang masuk ke 5 UPTD dari 15 kecamatan ditemukan ada 26 sapi yang terjangkit LSD. Rata-rata di kandang yang terjangkit baru 2 sampai 3 ekor," ujar Kepala Bidang Keswan Kesmavet Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Ciamis Asri Kurnia, Selasa (24/5/2023) di kantornya.
Baca juga: Ratusan Sapi di Pangandaran Terjangkit LSD |
Asri menyebut meski ditemukan kasus LSD, namun dapat tertangani baik dibuktikan dengan tingkat kematiannya sangat rendah. Setelah diobati, sapi yang terjangkit LSD berangsur sembuh meski memerlukan waktu hingga 2 Minggu. Beruntung wabah tersebut tidak sampai menyebar ke sapi-sapi lainnya yang masih satu kandang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penularan wabah LSD ini terbilang sangat cepat. Bisa melalui nyamuk, lalat, air liur yang ada di pakan. Untungnya LSD ini bukan termasuk penyakit zoonosis sehingga tidak menular ke manusia.
Sapi yang terjangkit harus langsung diisolasi kemudian diobati. Proses pengobatannya diberikan vitamin, intermectin hingga pemberian antibiotik.
"Kami sebelumnya sudah menyampaikan edaran untuk pengendalian LSD ini. Ketika menemukan kasus, mereka langsung mengisolasi sapi yang terjangkit LSD," kata Asri.
Asri meminta peternak untuk segera melapor kepada petugas UPTD terdekat bila menemukan gejala LSD. Adapun gejalanya benjolan di tubuh, mengalami demam hingga panasnya mencapai 40,5 derajat dan nafsu makan turun.
"Dalam penanganan LSD ini, kami 24 jam siap respons cepat bila mendapat laporan dari peternak. Supaya sapi yang terjangkit bisa segera tertangani dan tidak menular kepada ternak lain. Termasuk penanganan Biosekuriti kandang. Untuk angka kematiannya memang rendah berbeda dengan PMK," ungkapnya.
Meski tidak termasuk zoonosis, namun Disnakkan mengimbau untuk tidak mengkonsumsi bagian kulit dan daging yang terkena cacar. Sedangkan untuk bagian lainnya masih bisa dikonsumsi.
"Menjelang kurban ini, kan harus mengkonsumsi daging yang halal dan toyib. Untuk kulit dan daging yang terdampak LSD harus dipisahkan tidak boleh dikonsumsi," tuturnya.
Ada pun upaya pencegahan yang paling ampuh dengan cara vaksinasi. Namun untuk pelaksanaan vaksinasi tersebut Disnakkan Ciamis masih menunggu distribusi vaksin dari pusat melalui provinsi.
(dir/dir)