.webp)
PT Kereta Api Indonesia (KAI) menegaskan tidak ada pelarangan menaikkan atau menurunkan penumpang di kawasan Stasiun Cimekar, Kota Bandung.
Manager Humas Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawono menilai, oknum ojek pangkalan (opang) yang menyebut kawasan stasiun zona merah adalah klaim sepihak.
"Memang pada prinsipnya dari KAI tidak melarang apabila ada angkutan online yang mau antar atau menjemput di Stasiun Cimekar. Jadi lebih pada peraturan tidak tertulis, klaim sepihak dari ojek pangkalan," kata Mahendro via sambungan telepon, Minggu (21/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahendro mengimbau kepada para pengguna kereta api, jika alami hal serupa bisa melaporkannya kepada petugas keamanan stasiun.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat apabila mengalami dan merasakan ketidaknyamanan akibat kejadian tersebut bisa lakukan pelaporan kepada pihak pengamanan stasiun," ungkapnya.
Tak hanya Stasiun Cimekar, Mahendro kembali tegaskan, tidak ada aturan terkait zona merah angkutan online di kawasan stasiun.
"Enggak ada dari KAI, KAI bebaskan siapa saja," tegasnya.
Untuk kejadian di Stasiun Cimekar, pihak keamanan stasiun sudah memberikan imbauan kepada ojek pangkalan untuk sama-sama menjaga kondusifitas. Mahendro juga menyebut, kejadian ini sudah diselesaikan di Polsek Gedebage.
"Kami sudah lakukan berbagai langkah, kemarin dari pihak kepala stasiun dan pengamanan kami sudah melakukan penegakan dengan para opang yang ada di Stasiun Cimekar. Kedua, permasalahan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan dibantu Polsek Gedebage, masyarakat jangan takut kalau alami kejadian serupa laporkan ke petugas keamanan stasiun," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kejadian penghadangan taksi online yang menjemput penumpang di Stasiun Cimekar, Bandung terjadi pada, Kamis 18 Mei 2023 lalu. Sang oknum opang menyebut, kawasan Stasiun KA Cimekar merupakan kawasan zona merah untuk mengangkut penumpang.
(wip/yum)
