Sebanyak 2.396 jemaah calon jemaah haji dari kota Bandung bakal berangkat ke tanah suci. Ribuan jemaah dilepas oleh Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna dan Kepala Kemenag Kota Bandung Tedi Ahmad Junaedi.
Pelepasan secara resmi para calon jemaah haji (calhaj) dari Kota Bandung dilaksanakan di Masjid Pusdai Jawa Barat, Sabtu (20/5/2023).
Proses pelepasan hari ini sekaligus menjadi hari terakhir pelaksanaan manasik. Terdapat tujuh kloter jamaah dari Kota Bandung. Kloter pertama pemberangkatan akan dilaksanakan tanggal 29 Mei 2023, sementara kloter selanjutnya bakal berangkat bergiliran di bulan Juni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Calhaj Kota Bandung akan berangkat di tiga titik pemberangkatan, yakni Polda Jabar, Kodam, dan Kantor Kemenag.
"Berdasarkan kuota yang ditetapkan Kementerian Agama untuk Kota Bandung itu jumlah jemaahnya berjumlah 2.396 dan itu semua sudah tertutupi dari jamaah kuota murni dan jamaah cadangan. Kloter 16 atau kloter pertama Kota Bandung itu berjumlah 472 ditambah petugas menjadi 480, dan itu insya Allah akan diberangkatkan di Polda Jabar pada 29 Mei 2023," kata Kepala Kementerian Agama Kota Bandung, Tedi Ahmad Junaedi ditemui awak media.
Ia mengatakan bahwa jamaah haji tahun ini telah mengikuti pelaksanaan pembinaan sejak tahun 2020. Tahun 2021 dan 2022 digunakan untuk bimbingan manasik, sementara tahun ini juga terdapat bimbingan manasik untuk menguatkan spirit pemahaman jamaah.
Tiga tahun penundaan ibadah haji tak mengurangi semangat para calhaj yang diberi kesempatan untuk berangkat tahun ini. Meskipun Tedi mencatat, ada beberapa jamaah yang memang gagal naik haji.
"Sebagian ada yang tidak bisa melunasi untuk tahun ini, kemudian jelas ada yang wafat, ada yang sakit, ada yang harus berembug dulu dengan keluarga, yang pada akhirnya keluarga menetapkan tidak berangkat hari ini. Tapi di jadwal keberangkatan selanjutnya mereka akan menjadi prioritas, asal tidak mengambil setoran awal. Kalau diambil berarti akan otomatis terhapus namanya oleh sistem dan harus daftar kembali, dan masa tunggunya untuk sekarang 22-25 tahun," ujar Tedi.
Sementara itu Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna memberikan pesan agar para jamaah menjaga kesehatan dan tetap berkomunikasi dengan tenaga medis. Ia juga menghimbau agar warga tidak membawa hal-hal yang tidak diperlukan.
"Di Mekkah itu apapun ada, hal yang kecil saja ada. Kalau bisa mah ga usah bawa barang aneh-aneh kayak magic com, jemuran, kentang mustopha, atau lainnya, karena sudah ada di tanah suci. Cukup bawa barang seperlunya. Karena disana serba ada, barang, makanan, pokoknya hampir sama seperti di tanah air," kata Ema.
Dalam keberangkatan tersebut, turut serta Asep Saeful Gufron, Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yang bakal ikut beribadah ke Tanah Suci. Ema pun mengaku rindu untuk berkunjung kesana, setelah perjalanannya terakhir pada tahun 2013.
"Kangen pastinya, kalau saya inginnya tahun depan bisa berangkat. Mudah-mudahan kalau saya sehat dan berkemampuan maka Allah kabulkan, siapa yang tidak ingin ke tanah suci," ujar Ema.
(aau/mso)