Warga Kaki Gunung Gede Pangrango Tolak Proyek Geotermal

Warga Kaki Gunung Gede Pangrango Tolak Proyek Geotermal

Ikbal Selamet - detikJabar
Jumat, 19 Mei 2023 14:48 WIB
Warga Kaki gunung Gede Pangrango demo di depan kantor DPRD
Warga kaki Gunung Gede Pangrango demo di depan kantor DPRD menolak program Geothermal (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Ratusan warga kaki Gunung Gede Pangrango menggeruduk Kantor DPRD Kabupaten Cianjur. Massa menuntut proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal dibatalkan.

Sebelum mendatangi gedung DPRD, massa aksi menggelar longmarch dari Kaki Gunung Gede Pangrango menggunakan sepeda motor dan mobil pikap.

Massa kemudian menggelar orasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Cianjur yang tengah direnovasi usai rusak diguncang gempa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam orasinya masyarakat di Kaki Gunung Gede Pangrango menolak adanya proyek yang dikhawatirkan dapat berdampak pada lingkungan dan berpotensi memicu gempa bumi tersebut.

Koordinator Aksi Aherojudin, mengatakan aksi tersebut merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya. Hal itu dilakukan lantaran hingga saat ini pemerintah tidak memberikan penjelasan secara komprehensif terkait geothermal.

ADVERTISEMENT

"Selama ini yang disampaikan sebatas dampak positif. Tapi risiko negatifnya tidak pernah disampaikan. Padahal kegiatan pemanfaatan panas bumi itu terdapat dampak negatif dan risiko besar jika gagal," kata dia, Jumat (19/5/2023).

Menurut dia, salah satu dampak terbesar ialah ketersediaan air. Pasalnya air di kawasan Gunung Gede Pangrango yang menjadi sumber air bagi masyarakat Cianjur di kaki gunung dan di perkotaan berpotensi akan terkuras untuk pembangkit listrik.

"Air juga tidak akan lagi natural dari alam. Karena sudah digunakan untuk pembangkit, bari tersebar ke masyarakat," kata dia.

Dia menegaskan masyarakat Cianjur, terutama warga di kaki gunung Gede Pangrango akan terus menolak apabila pemerintah tidak kunjung memberi penjelasan secara terbuka terkait proyek tersebut.

"Kami mendukung program pemerintah, tapi kami juga berhak menolak proyek tersebut apabila tidak ada jaminan bahwa potensi dampak negatif dan gagalnya proyek tidak akan terjadi," tegasnya.

Di sisi lain, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Cianjur Isnaeni, mengatakan pihaknya pun baru mengetahui adanya proyek geothermal dan tahapannya setelah ada aksi tersebut.

"Sebelumnya kita hanya tahu melalui pemberitaan. Karena tidak ada tembusan informasi ke kami. Tapi setelah adanya aksi dan audiensi tadi terbuka semua informasi, mulai dari tahapannya sampai mana dan tujuannya apa," kata dia.

Menurut Isnaeni, dari hasil audiensi yang juga dihadiri oleh Pemkab Cianjur dan ESDM, diketahui proyek tersebut baru masuk tahapan kajian.

Apabila dari kajian dianggap layak, maka proyek tersebut akan berlanjut. Namun apabila tidak layak, dia meminta agar proyek tersebut tidak dipaksakan untuk diteruskan.

"Kalau layak nanti ada tahapan berikutnya. Tapi yang nanti harus jadi sorotan bersama, apabila memang dari kajian tidak layak, jangan sampai dipaksakan. Itu yang mesti dikawal nantinya," pungkasnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads