Beras Bantuan Tak Layak Konsumsi di Indramayu Ditarik dan Diganti

Beras Bantuan Tak Layak Konsumsi di Indramayu Ditarik dan Diganti

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Kamis, 18 Mei 2023 08:37 WIB
Kondisi beras bantuan yang berjamur hingga banyak kutu
Kondisi beras bantuan yang berjamur hingga banyak kutu. (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Perum Bulog Indramayu menarik beras bantuan di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, yang dinilai tidak layak konsumsi. Kepala Perum Bulog Cabang Indramayu Dandy Arianto membenarkan adanya keluhan tentang kondisi beras yang tak layak. Setelah dilakukan pengecekan, petugas menemukan ada beberapa karung berisi beras dengan kondisi menggumpal.

"Sepertinya kena kecipratan air hujan ya, itu kan menggumpal, lembab jadi ada beberapa karung, tidak semuanya. Kita sudah ngecek," kata Dandy saat dihubungi, Rabu (17/5/2023) malam.

"Malam ini juga kita langsung menukar. Memang untuk ngumpulin sampai malam, kita kumpulin (beras rusak) kita tarik," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dandy mengatakan dari hasil pemeriksaan terdapat tiga karung beras yang kondisinya tak layak di Desa Dadap.

"Laporan dari kepala gudang saya itu tadi sore cuma tiga karung. Namun, supaya clear saya tarik semuanya. Takutnya masih ada yang terselip mending kita tarik semuanya," tegas Dandy.

ADVERTISEMENT

Kejadian ini menjadi evaluasi pihak Bulog dalam proses penyaluran bantuan pangan terutama komoditi beras. Nantinya, petugas akan lebih teliti sebelum mendiskusikan barang kepada penerima.

"Kita pasti akan hati-hati lah, karena kita kan kerjasamanya dengan PT Pos sebagai agen penyalurannya. Nanti kita juga akan tegur tuh biar lebih hati-hati, kalau hujan harus pakai terpal atau tunda dulu," ujarnya.

"Memang kendalanya faktor hujan," imbuh Dandy.

Diberitakan sebelumnya belasan karung beras untuk program bantuan ketahanan pangan dari Bapanas tidak layak konsumsi. Bantuan yang akan disalurkan ke masyarakat di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat itu terdapat kutu dan sudah menjamur.

Awalnya, Puskesos Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu tidak menaruh curiga dengan kondisi beras yang diterima dari Bulog pada Selasa (16/5) sore kemarin. Namun, saat di angkut, sejumlah karung beras itu dirasakan seperti lembap dan seolah mengeluarkan hawa panas.

"Pas di angkut rasanya kaya lemas beras dalam karungnya. Terus hawanya hangat tapi bukan karena beras baru giling," kata Petugas Puskesos Desa Dadap, Abdullah saat ditemui detikJabar, Rabu (17/5/2023).

Penasaran dengan kondisi itu, pihaknya langsung mengecek sejumlah karung beras. Dan benar saja, dalam karung beras itu terdapat kutu. Bahkan, kondisi beras menjamur dan sebagian berwarna.

"Pas di cek di buka ternyata beras sudah menjamur dan ada kutunya. Belum bisa memastikan karena sebagian sudah di sebar tingkat RW. Kalau sejauh ini terlihat sudah ada 15-an karung tapi kayaknya tidak layak semua," ujar Abdullah.

Dari temuan itu, petugas Puskesos segera melaporkan kondisi beras tersebut kepada pihak terkait dan Pemerintah Desa setempat.

Kepala Desa Dadap, Asyriqin Syarif Wahadi menjelaskan bahwa beras itu merupakan program bantuan ketahanan pangan dari Badan Pangan Nasional. Dari total sekitar 13.740 Kilogram yang diterima, rencananya akan disalurkan kepada 1.327 KPM sesuai data.

Namun, karena khawatir akan berdampak buruk bagi masyarakat, pihaknya menunda penyaluran bantuan tersebut kepada masyarakat. Bahkan, saat ini mereka masih menarik kembali beras yang sudah didistribusikan ke tingkat RW.

"Iya bener kondisinya seperti itu. Baru tiga karung dan itu semuanya berkutu dan berjamur. Kalau kita buka semua mungkin kualitas nya sama," kata Asyriqin.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads