Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat mengklaim proses pembuangan sampah ke TPA Sarimukti mulai normal setelah zona 1 direaktivasi. Bahkan saat ini, tidak ada lagi antrian truk di sepanjang jalur masuk menuju TPA di Kabupaten Bandung Barat ini.
Kepala DLH Jabar Prima Mayaningtias mengatakan, truk sampah dari empat kabupaten/kota di Bandung Raya yang akan membuang sampah ke Sarimukti sudah terurai dan tidak lagi mengalami hambatan.
"Kondisi antrean truk kini kembali normal. Empat kabupaten/kota setiap harinya mengirimkan sampah sebanyak 1.200 ton dan dapat terlayani dengan lancar," kata Prima, Rabu (17/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prima mengungkapkan, mulai normalnya jalur pembuangan sampah ke Sarimukti terjadi setelah pihaknya mereaktivasi zona 1. Menurutnya, sejak zona 1 digunakan pada Selasa (16/5) kemarin, sebanyak 400 truk bisa mengangkut sampah ke Sarimukti.
Ratusan truk tersebut terurai di zona 1 dan zona 2. Sementara, zona 4 dan 3 tidak lagi dapat digunakan karena sudah overload. "Zona 2 dapat menampung sampah dari 250 truk, dan 150 truk dibuang ke zona 1 setiap harinya," ungkapnya.
Bahkan, Prima meminta agar kabupaten/kota di Bandung Raya untuk menyegerakan pembuangan sampah ke Sarimukti. Hal ini agar tidak ada lagi penumpukan di tempat pembuangan sementara (TPS).
"Kita juga telah memperluas area penimbunan seluas 6,3 hektare," pungkasnya.
Sebelumnya diketahui, penumpukan sampah di Bandung Raya khususnya Kota Bandung terjadi lantaran jumlah tonase sampah yang dikirim ke Sarimukti membeludak.
DLH mencatat, terjadi kenaikan tonase rata-rata sebesar 8,1 persen yang meningkat drastis pada saat Lebaran hingga 12 persen. Akibatnya, daya tampung TPA Sarimukti terjadi over capacity sebesar 786,44 persen.
Saat ini, area Sarimukti seluas 43,6 hektare sudah terisi dengan total volume sampah 15.434.994 meter kubik. Padahal, menurut Detail Engineering Design (DED), kapasitas awal hanya untuk 1.962.637 meter kubik.
(bba/tey)