Waduh! TikTok Mau Curi Konten Seluruh Penggunanya?

Kabar Internasional

Waduh! TikTok Mau Curi Konten Seluruh Penggunanya?

Tim detikInet - detikJabar
Selasa, 16 Mei 2023 00:30 WIB
Ilustrasi Akun TikTok untuk Anak
Ilustrasi (Foto: iStock)
Jakarta -

TikTok punya rencana yang jadi sorotan. Rencana itu diungkapkan salah seorang mantan karyawan perusahaan induk TikTok yakni ByteDance.

Mengutip detikInet pada Senin (15/5/2023), mantan karyawan ByteDance itu mengklaim TikTok berencana mencuri dan mengambil keuntungan dari konten di seluruh dunia, bahkan termasuk Facebook dan Instagram.

Mantan perusahaan ByteDance yang mengungkap rencana TikTok itu bernama Yintao Yu. Ia juga menggugat ByteDance dan mengklaim raksasa media sosial itu dipantau oleh Partai Komunis China, dari kantor pusatnya di Beijing. Mantan eksekutif itu juga mengatakan mereka membagikan data milik Amerika Serikat dengan pemerintah China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, You menyebut ByteDance memanfaatkan pengguna palsu untuk membesar-besarkan metriknya. Kemudian, data tersebut juta berfungsi sebagai alat propaganda yang berguna untuk Partai Komunis China.

Nation Now melaporkan Yu menuduh ByteDance memecatnya setelah mengungkap rencana mengerikan perusahaan ini. Merespons hal ini, ByteDance menepis tudingan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kami berkomitmen menghormati kekayaan intelektual perusahaan lain, dan kami memperoleh data sesuai dengan praktik industri dan kebijakan global kami," demikian pernyataan resmi ByteDance.

Gugatan ini muncul kurang dari dua bulan setelah CEO TikTok Shou Zi Chew bersaksi di depan anggota parlemen di Capitol Hill, AS dan menyangkal tudingan bahwa pemerintah China memiliki akses ke data milik 150 juta orang Amerika dengan aplikasi tersebut.

"Saya tidak melihat bukti bahwa pemerintah China memiliki akses ke data tersebut. Mereka tidak pernah meminta kepada kami, kami pun tidak menyediakan. Saya belum melihat bukti kejadian ini," ujarnya di hadapan para anggota parlemen dan penyelidik.

Kemudian, Kementerian Luar Negeri China membuat pernyataan pada Rabu (10/5/2023), yang menuduh AS sengaja menyebarkan informasi tentang risiko keamanan TikTok. Hal itu menyusul adanya laporan di Wall Street Journal bahwa Komite Investasi Asing di AS, yang merupakan bagian dari Departemen Keuangan AS, mengancam larangan AS terhadap aplikasi tersebut, kecuali pemilik China-nya melepaskan saham mereka.

Lebih lanjut, pemerintahan Joe Biden telah melarang TikTok dari semua perangkat federal.

Sementara itu, Bytedance menanggapi gugatan tersebut, dengan mengatakan, "Kami berencana untuk menentang keras apa yang kami yakini sebagai klaim dan tuduhan yang tidak berdasar. Tuan Yu bekerja untuk ByteDance, Inc., kurang dari setahun," tegas mereka.

Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini




(sud/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads