Hujan deras yang mengguyur di sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi mengakibatkan terjadinya banjir dan longsor pada Sabtu (13/5/2023). Laporan yang diperoleh dari BPBD, ada delapan titik yang terendam banjir termasuk Masjid Agung, Alun-alun dan Stasiun Kota Sukabumi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Novian Rahmat mengatakan, debit air yang tinggi hingga sampah yang menyumbat diduga menjadi penyebab terjadinya bencana alam banjir di beberapa titik di Kota Sikabumi.
"Hujan deras mengakibatkan Masjid Agung, Alun-alun dan Stasiun Kota Sukabumi terendam banjir. Info dari petugas di lapangan, debit air tinggi sedangkan saluran airnya kecil sehingga meluap ke luar. Lalu banyaknya sampah yang menyumbat saluran air tersebut," kata Novian, Sabtu (13/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cuaca ekstrem ini mulai terjadi pada pukul 16:00 WIB hingga 18:30 WIB. Beberapa lokasi yang terdampak banjir di antaranya di Jalan Tipar Gede No 110, Kelurahan Citamiang, Kecamatan Citamiang, tepatnya di depan SDN Gunungparang.
"Lalu banjir juga merendam wilayah RW 06 dan RW 14, Kelurahan Keramat, Kecamatan Gunungpuyuh. Selanjutnya juga merendam wilayah RW 05, 06, 08, 12, Kelurahan Gunungpuyuh, Kecamatan Gunungpuyuh," ujarnya.
Selain itu, banjir juga merendam Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong. Terakhir, di Jalan RA Kosasih Ciaul Gang Djuli, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole. Ketingian air banjir rata-rata 40 centimeter.
Kemudian, trotoar dan pagar bangunan juga ambruk di Jalan RA Kosasih No 66 RT 001 RW 001, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam bencana tersebut, saat ini debit air mulai menyusut.
(yum/yum)