Sejarah dan Tema Hari Keluarga Internasional 2023

Sejarah dan Tema Hari Keluarga Internasional 2023

Istawa Faqih Atthoriq - detikJabar
Sabtu, 13 Mei 2023 06:00 WIB
Hari Keluarga Internasional diperingati setiap 15 Mei. Tujuan peringatannya untuk menumbuhkan kepedulian dan rasa sadar akan pentingnya sebuah keluarga.
Sejarah dan Tema Hari Keluarga Internasional 2023 (Foto: Getty Images/iStockphoto/SunnyVMD)
Bandung -

Hari Keluarga Internasional atau International Day of Families diperingati tanggal 15 Mei di seluruh dunia setiap tahunnya. Peringatan ini pertama kali digagas oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sehingga menjadi peringatan tahunan.

Peringatan Hari Keluarga Internasional dirayakan untuk menyoroti bagaimana pentingnya hubungan dengan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan dalam keluarga, baik dari sisi kesehatan, pendidikan, hak anak dan inklusi sosial.

Lalu seperti apakah asal usul penetapan Hari Keluarga Internasional serta tema untuk tahun 2023?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Hari Keluarga Internasional

Dikutip dari situs resmi PBB, pada tahun 1980-an Hari Keluarga Internasional ditetapkan oleh PBB, di mana pada saat itu PBB mulai memperhatikan isu-isu yang berhubungan dengan keluarga.

Berdasarkan rekomendasi dari Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, Komisi Pembangunan Sosial dalam resolusinya tentang Peran keluarga dalam proses pembangunan (1983/23), meminta Sekretaris Jendral PBB agar meningkatkan kesadaran bagi para pembuat keputusan dan tentang masalah serta kebutuhan keluarga, dengan harapan mendapatkan cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

ADVERTISEMENT

Dalam Resolusi 1985/29 yang telah disepakati pada 29 Mei 1985, Dewan meminta Majelis Umum untuk mempertimbangkan kemungkinan memasukkan agenda 'keluarga dalam proses pembangunan' permintaan tersebut terjadi dalam sesi ke-14 mereka. Usulan tersebut ditunjukkan supaya Majelis Umum dapat memperhatikan pertimbangan kepada Sekretaris Jendral PBB untuk mulai mengembangkan kesadaran global tentang isu-isu terkait keluarga, baik kepada pemerintah, organisasi pemerintahan, non-pemerintah serta opini publik.

Berdasarkan rekomendasi Komisi Pembangunan Sosial, yang dirumuskan dalam sidang putaran ke-30, Majelis Umum PBB mengundang negara anggota untuk menyampaikan pendapat mereka tentang penetapan 'Tahun Keluarga Internasional'. Pada resolusi 44/82 tanggal 9 Desember 1989, Majelis Umum PBB memproklamirkan Tahun Keluarga Internasional.

Pada tahun 1993, dalam resolusi (A/RES/47/237) Majelis Umum menetapkan bahwa tanggal 15 Mei setiap tahunnya dirayakan sebagai Hari Keluarga Internasional.

Peringatan tersebut memberikan kesempatan untuk menyuarakan serta mempromosikan kesadaran terkait isu-isu yang berhubungan dengan keluarga serta guna meningkatkan pengetahuan tentang proses sosial, ekonomi dan demografi yang mempengaruhi keluarga.

Pada 25 September 2015, 193 negara anggota PBB dengan suara bulat mengadopsi 17 tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau dikenal sebagai Sutainable Development Goals (SDGs) meliputi :

1. Penuntasan Kemiskinan

2. Mengakhiri Kelaparan

3. Menggalakan Hidup Sehat dan Sejahtera

4. Memastikan Pendidikan Yang Berkualtas

5. Kesetaraan Gender

6. Air Bersih serta Sanitasi Layak

7. Energi Bersih dan Terjangkau

8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

9. Industri, inovasi dan infrastruktur

10. Berkurangnya kesenjangan

11. Menciptakan Kota dan Komunitas Berkelanjutan

12. Memastikan Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan

13. Penanganan Perubahan Iklim

14. Ekosistem Laut

15. Ekosistem Daratan

16. Perdamaian

17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

PBB juga menyebutkan 17 pencapaian tersebut membutuhkan kebijakan keluarga serta program yang berorientasi pada keluarga.

Tema Hari Keluarga Internasional 2023

Hari Keluarga Internasional 2023 mengambil tema "Keluarga dan Perubahan Demografi". Tema ini bertujuan untuk meningkatkan rasa awareness mengenai perubahan demografi serta dampak yang dirasakan oleh keluarga.

Dikutip dari lama PBB, populasi manusia telah mencapai 8 miliar orang pada akhir tahun 2022 dan diklaim sebagai 'tonggak pembangunan manusia'. Pertambahan penduduk yang akan terus berlanjut ini diperkirakan akan mencapai 9,8 miliar orang pada tahun 2050 dan 11,2 miliar orang pada 2100. Hal tersebut memicu kekhawatiran tentang urbanisasi berkelanjutan serta perubahan iklim.

Perubahan demografi sendiri dapat dilihat dari pola fertilitas dan mortalitas yang mempengaruhi kehidupan serta kesejahteraan para keluarga di seluruh dunia.

Dengan menurunnya tingkat fertilitas akan menghasilkan keluarga kecil yang dapat berfokus dalam kesehatan dan pendidikan. Selain itu, hal ini dapat membantu menurunkan kemiskinan dan pembangunan yang lebih baik.

Akan tetapi dengan menurunnya tingkat fertilitas juga dapat merusak tenaga kerja dan struktur sosial yang ada. Akibatnya adalah muncul berbagai masalah, seperti timpangnya jaminan sosial hingga hilangnya kesetaraan gender.

Oleh sebab itu, tema tersebut diangkat sebagai antisipasi dan wadah pengetahuan untuk para keluarga, seperti isu penuaan dan solidaritas antar generasi, memfasilitasi analisis dampak terhadap kehidupan keluarga dan rekomendasi kebijakan responsif yang berorientasi pada keluarga.

Logo Hari Keluarga Internasional 2023

Hari Keluarga Internasional 2023 memiliki logo dengan lingkaran hijau dengan gambar merah. Logo ini mempunyai element gambar rumah dan hati di tengah lingkaran. Logo tersebut mempunyai simbol sebagai lingkungan yang aman dan suportif yang dapat diberikan oleh keluarga pada semua orang.

(iqk/iqk)


Hide Ads