Kader Partai NasDem melakukan aksi sawer duit usai mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Garut. Aksi mereka itu menjadi perbincangan masyarakat dan mendapatkan kritikan.
Aksi sawer duit yang dilakukan kader Partai NasDem Garut itu, diketahui terjadi pada Kamis (11/5/2023) siang. Video saat kader melakukan aksi sawer duit, kemudian menjadi perbincangan masyarakat usai tersebar di media sosial dan aplikasi perpesanan WhatsApp.
Seperti dilihat detikJabar, dalam sebuah video yang beredar, terlihat salah seorang kader partai NasDem itu menaiki dodombaan. Yakni alat tradisional berbentuk tandu, yang bentuknya seperti replika domba untuk mengarak orang dengan cara dibopong oleh empat orang, mirip sisingaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diiringi musik yang berbunyi lantang, kader partai yang ditandu itu, bergoyang mengikuti iringan musik. Aksi itu, disertai puluhan kader lainnya yang berada di bawah mengitarinya. Tak lama berselang, kader yang menunggangi dodombaan itu kemudian membagikan duit, dengan cara melemparnya.
Uang-uang yang dilemparkan itu, kemudian diburu oleh kader lainnya, yang juga ikut berjoget mengitari dodombaan. Aksi itu dianggap tidak patut untuk dilakukan, lantaran dilaksanakan di markas KPU Garut. Selain itu, aksi itu juga diketahui disaksikan oleh komisioner KPU dan Bawaslu Garut, yang di momen itu, ikut melakukan pemantauan kedatangan kader Partai NasDem.
Komisioner Bawaslu Garut, Ahmad Nurul Syahid mengaku menyayangkan terjadinya aksi sawer duit yang dilakukan kader Partai NasDem di halaman kantor KPU Garut itu.
"Kalau lihatnya ini sangat menyayangkan juga sih sebetulnya. Pembagian kegiatan tersebut dilakukan ini di halaman kantor KPU yang punya kewenangan dalam penerimaan pendaftaran peserta pemilu," ungkap pria yang akrab disapa Ayi tersebut kepada wartawan di Kantor KPU Garut, Kamis siang.
Aksi dodombaan yang dilakukan kader Partai NasDem ini, videonya tersebar di media sosial dan aplikasi perpesanan WhatsApp. Banyak pihak yang memberikan komentar miring terkait dengan aksi tersebut.
Salah satunya, datang dari kalangan Nahdlatul Ulama. "Secara pribadi maupun institusi, sangat menyayangkan adanya bagi-bagi uang itu. Tidak patut untuk dilakukan, apalagi itu di kantor KPU," ungkap Deni Ranggajaya, Sekretaris PCNU Garut kepada wartawan, Kamis, sore.
Sementara pihak Partai NasDem sendiri memberikan konfirmasinya. Sekretaris DPP Partai NasDem Garut, Kokon Darmawan mengatakan, kegiatan nyawer dilakukan sebagai bentuk apresiasi dan kebersamaan dengan para Bacaleg dan kader Partai NasDem yang ikut daftar ke KPU.
"Kebetulan rombongan bacaleg membawa kesenian tradisional Raja Dogar, dan yang disawer semua kader dan bacaleg Partai NasDem tidak ada pihak luar," kata Kokon kepada detikJabar.
Kokon menjelaskan, pihaknya juga memastikan dalam aksi sawer tersebut tidak ada ajakan untuk memilih dan yang lainnya. Kegiatan itu, murni hanya spontanitas semata. "Saat ini juga belum masuk masa kampanye. Jadi, enggak ada aturan yang dilanggar terlebih itu bagian dari kemeriahan kesenian tradisional," pungkas Kokon.
(dir/dir)