Pemerintah Kota Cimahi memutar otak mengatasi dampak dari tak normalnya pembuangan sampah ke TPA Sarimukti. Kondisi Sarimukti saat ini sudah overload.
Setiap hari sekitar 2 ribu ton sampah dibuang ke TPA Sarimukti dari empat wilayah di Bandung Raya. Timbulan sampah itu membuat TPA Sarimukti over capacity dan rawan longsor lantaran sampah menggunung.
"Kita akan coba koordinasi dengan pemprov. Tapi kita cuma bisa menunggu kondisi di TPA Sarimukti normal," ujar Pj Wali Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan saat ditemui, Kamis (11/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi M Ronny mengatakan pihaknya fokus membangun partisipasi masyarakat melalui pilah dan olah sampah dari rumah melalui Program Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah (Grak Ompimpah).
"Dengan program tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi timbulan sampah ke TPA melalui pilah sampah dari rumah," kata Ronny.
Ronny mengatakan produksi sampah masyarakat Kota Cimahi juga terhitung sangat tinggi. Dalam sehari, sampah yang dihasilkan dan dibuang ke TPA Sarimukti bisa mencapai 270 ton.
"Produksinya 270 ton per hari. Sedangkan berdasarkan penelitian, sampah residu itu hanya 15 persen, selebihnya itu bisa didaur ulang. Nah ini yang harusnya digalakkan dan dilaksanakan masyarakat, jadi nanti yang terbuang ke TPA itu hanya residunya saja," kata Ronny.
"Jadi sebelum diangkut ke TPA (Sarimukti), sampah itu sudah berkurang. Jadi sampah organik bisa dimanfaatkan untuk bahan daur ulang," tambah Ronny.
(dir/dir)