Jalan Terjal Mengatasi Tumpukan Sampah di Kota Bandung

Jalan Terjal Mengatasi Tumpukan Sampah di Kota Bandung

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Kamis, 11 Mei 2023 16:30 WIB
Foto udara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cicabe di Jatihandap, Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/5/2023). Pemerintah Kota Bandung membuka kembali TPA Cicabe guna menangani masalah penumpukan sampah di puluhan tempat pembuangan sementara di Kota Bandung imbas dari permasalahan operasional di TPA Sarimukti Kabupaten Bandung Barat.
Kondisi di TPA Cicabe, Kota Bandung (Foto: Raisan Al Farisi/Antara Foto).
Bandung -

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung Dudy Prayudi menyatakan 25 TPS (tempat pembuangan sementara) yang sempat kelebihan muatan kini sudah kembali normal. Saat ini Pemkot Bandung masih berupaya mengatasi tumpukan sampah di sejumlah TPS lainnya.

"Jadi total kemarin tumpukan tuh di 55 TPS itu sekitar 3.000 m³ sekarang itu sudah terangkut sekitar 2.000 m³ jadi masih ada sisa setengahnya lagi. Mudah-mudahan kita bisa selesaikan secepatnya," kata Dudy ditemui di Taman Dewi Sartika, Kota Bandung, Kamis (11/5/2023).

Dudy juga menyampaikan pihaknya masih melakukan penanganan tumpukan sampah baik dengan alat berat maupun dengan manual. Namun ia mengaku hingga saat ini penanganan masih belum maksimal, sebab dua alat berat atau loader milik Pemkot Bandung hanya ada dua dan sudah usang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau untuk pengangkutan kita akan menambah armada tronton untuk menangani di TPS terutama ada 55 TPS. Hanya kendala kita sekarang di loader, kita hanya punya dua yang beroperasi karena sudah sangat tua. Loader termuda itu tahun 1985 gitu. Makanya nanti di perubahan atas arahan dari Pak Plh Wali Kota, akan menambah dua loader baru yang akan mempercepat proses pengangkutan. Kalau diangkut manual kan memerlukan waktu lama," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa porsi ideal pengangkutan sampah, setiap Sub Wilayah Kota (SWK) butuh satu loader. Pemkot Bandung dengan 6 SWK hanya punya 2 loader.

ADVERTISEMENT

Proses pengangkutan sampah terpaksa dilakukan secara manual atau menggunakan tenaga manusia. Dudy mengatakan butuh waktu lebih dari 2 jam pengangkutan ke truk. Sedangkan jika menggunakan loader maka pengangkutan satu jam selesai.

Dudy belum bisa memastikan kapan pengadaan alat berat itu. Namun ia berharap secepatnya bisa difungsikan. Saat ini, pengadaan alat berat harus melalui proses panjang seperti perencanaan dana.

"Kita sedang berupaya untuk penambahan alat berat di APBD perubahan. Ini kan ada mekanisme pengadaan ya tidak bisa serta merta, makanya ini akan dianggarkan di perubahan dulu. Nanti anggarannya akan mungkin pakai e-katalog, saat ini belum ada perencanaan," ucapnya.

(aau/mso)


Hide Ads