Makam Mantan Bupati Sukabumi Tertimpa Pohon Tumbang

Kabupaten Sumedang

Makam Mantan Bupati Sukabumi Tertimpa Pohon Tumbang

Nur Azis - detikJabar
Kamis, 11 Mei 2023 15:31 WIB
ohon tumbang menimpa atap bangunan makam sesepuh Sumedang yang juga mantan Bupati Sukabumi Raden Adipati Aria (RA.A) Soeria Danoeningrat.
Pohon tumbang menimpa atap bangunan makam sesepuh Sumedang yang juga mantan Bupati Sukabumi Raden Adipati Aria (RA.A) Soeria Danoeningrat. (Foto: Istimewa)
Sumedang -

Pohon tumbang menimpa atap bangunan makam sesepuh Sumedang yang juga mantan Bupati Sukabumi Raden Adipati Aria (RA.A) Soeria Danoeningrat di Komplek Pemakaman Gunung Puyuh, Kabupaten Sumedang.

Juru Kunci Pemakaman Gunung Puyuh, Deny Soemadilaga mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (10/5/2023) sore. Pohon yang dikenal warga sekitar dengan sebutan pohon kiacret itu tumbang saat hujan mengguyur. "Pohon itu tumbang saat hujan turun. Hujannya pun saat itu sedang atau tidak besar tidak kecil," katanya, Kamis (11/5/2023).

Deny mengatakan pohon berusia sekitar 50 tahun itu memiliki dahan melebar ke samping dengan tinggi sekitar 8 meter. "Jadi yang rusak itu hanya saungnya kalau makamnya mah tidak apa-apa," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses evakuasi batang pohon yang menimpa saung tersebut pun telah dilaksanakan oleh BPBD Sumedang, Kamis (11/5/2023) pagi. Selain itu bangunan makam rusak rencananya akan direnovasi kembali oleh pihak keluarga.

"Karena ini akibat alam, jadi saung itu rencananya nanti akan direnovasi kembali oleh pihak keluarga pemilik makam," terangnya.

ADVERTISEMENT

Tentang Raden Adipati Aria (RAA) Soeria Danoeningrat

Makam yang saungnya tertimpa pohon adalah makam dari RAA Soeria Danoeningrat (1888-1975) dan istrinya, Raden Ayu Siti Aminah yang wafat pada usia 60 tahun.

Deny menjelaskan RAA Soeria Danoeningrat merupakan salah satu keturunan dari Bupati Sumedang yakni Raden Adipati Aria Soeria Koesoemah Adinata atau dikenal sebagai Pangeran Sugih.

RAA Soeria Danoeningrat juga merupakan mantan Bupati Sukabumi periode 1933-1942 dan 1947-1949. "Beliau merupakan salah satu keturunan dari Pangeran Sugih namun diangkat jadi Bupati Sukabumi pada saat itu," terangnya.

Pangeran Aria Soeria Koesoemah Adinata (1836-1882) atau Pangeran Sugih sendiri merupakan cucu Pangeran Cornel yang merupakan anak dari pasangan Raden Adipati Kusumahyuda (1828-1833) dan Nyi Mas Samidjah. Ia merupakan Bupati Sumedang terkaya setatar Sunda kala itu.

Selain kaya harta, ia juga dikenal dengan bupati yang pintar serta memiliki banyak istri, yakni 31 istri. Dikalangan masyarakat Sumedang, Sugih diartikan sebagai sugih harta, sugih istri dan sugih harti (kaya harta, kaya istri dan kaya ilmu).

Berdasarkan catatan babon silsilah Karaton Sumedang Larang, Pangeran Sugih memiliki tiga Padmi atau permaisuri serta istri pertama dan 27 selir. Ketiga Padmi itu diantaranya, Dalem Istri Kesatu yaitu Raden Ayu Ratna Ningrat, Dalem Istri Kedua Raden Ayu Rajapamerat dan Dalem Istri Ketiga Raden Ayu Mustikaningrat.

Raden Ayu Ratnaningrat merupakan putri dari Raden Demang Sumadilaga, Jaksa Sumedang. Raden Ayu Rajapamerat merupakan putri dari Raden Aria Wiranatakusuma III dari Karang Anyar Bandung.

Sementara Raden Ayu Mustika Ningrat merupakan putri dari Bupati Galuh, Raden Adipati Aria Kusumadiningrat (1839-1886) atau Kanjeng Prebu dan The Pit Nio, seorang perempuan dari keturunan saudagar Tionghoa.

Khusus untuk Raden Bodedar tidak disebutkan sebagai Dalem Istri atau yang berarti Padmi. Namun ditulis sebagai istri pertama. Itu lantaran saat menikah, Pangeran Sugih belum diangkat menjadi Dalem Sumedang.

Dari istri-istrinya tersebut, Pangeran Sugih memiliki 94 orang keturunan baik putra maupun putri. Keturunan-keturunannya itu tersebar di beberapa daerah di tatar Sunda dengan memegang sejumlah jabatan penting.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads