Sejumlah warga pengunjung kawasan pedestrian Jalan Cihideung, Kota Tasikmalaya menyayangkan kawasan ini penuh oleh pedagang kaki lima (PKL) dengan berbagai kesemrawutannya. Mereka berharap pemerintah mengembalikan kawasan ini sebagai ruang terbuka yang nyaman disinggahi sebagai ruang publik.
"Saya pikir ramai pedagang itu hanya di bulan Ramadan sampai Lebaran saja, tapi sampai sekarang sudah beberapa pekan setelah Lebaran, pedagang masih banyak," kata Salman Alfaridzi (25) warga Kelurahan Sirnagalih Kecamatan Indihiang, Rabu (10/5/2023).
Dia berharap Pemerintah Kota Tasikmalaya tidak melupakan tujuan dari pembangunan atau penataan Jalan Cihideung tersebut. "Harapannya ya kembalikan lagi seperti sebelum bulan Puasa, bebas PKL, bersih dan nyaman untuk disinggahi," kata Salman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan keberadaan PKL yang terlampau banyak secara langsung membawa dampak bagi kondisi lingkungan pedestrian Jalan Cihideung. Seperti semakin banyaknya sampah yang bertumpuk, tata letak semrawut, serta ruang pedestrian jadi menyempit.
"Fungsi pedestrian dan ruang publiknya jadi hilang, ini sudah berubah menjadi pasar. Pedagangnya banyak sekali, bukan lagi pedestrian Cihideung tapi pasar Cihideung," kata Salman.
Empat Fatimah (60) warga Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes mengutarakan hal berbeda. Menurut dia keberadaan pedagang tak kalah penting.
"Kalau tidak ada pedagang terkadang kita bingung, mau ngapain jalan-jalan ke sini. Tapi kalau ada yang dagang ya bisa belanja-belanja kebutuhan. Apalagi di sini serba ada, pedagang buah-buahan ada, perabotan, pakaian, makanan dan lain-lain," kata Empat.
Namun demikian dia mengakui jumlah pedagang di pedestrian Cihideung terlampau padat. Perlu penataan agar tidak terkesan semrawut. "Ya mungkin perlu dirapikan, pedagangnya juga harus berseka (higienis), sampahnya dibuang ke tempatnya, jangan dikumpul-kumpul di pojokan," kata Empat.
Sementara itu salah seorang pedagang mengaku dia sudah mendapatkan izin untuk berjualan di lokasi itu. Mereka mengaku diizinkan menggelar lapak dagangan oleh warga setempat. "Ada pengurusnya, saya mulai jualan sejak bulan Ramadan kemarin. Biasa ada iuran dan membeli tenda yang seragam biar rapi," kata salah seorang pedagang.
(mso/mso)