Penyaluran bantuan pangan tahap satu dari pemerintah pusat ke Kabupaten Tasikmalaya belum optimal. Dari total 252.338 keluarga penerima manfaat, baru 60 persennya yang tersalurkan.
Bantuan pangan tersebut berupa beras. Masing-masing penerima manfaat mendapatkan bantuan beras 10 kilogram.
"Kita baru di angka 60 persenan kalau kabupaten Tasikmalaya. Total terdapat 252.338 penerima dengan berasnya 2523 ton. Jadi sekarang 1.000 ton lagi beras belum disalurkan," kata Ketua Satgas Bansos Kantor Cabang Pos Tasikmalaya, Ihsan kepada detikJabar, Rabu (10/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menuturkan keterlambatan penyaluran ini disebabkan berbagai faktor. Selain jumlah penerima manfaat di Kabupaten Tasikmalaya yang termasuk paling banyak se-tanah air, ketersediaan beras di gudang Bulog Linggajaya juga menipis. Bahkan, terjadi defisit 400 ton setelah mendatangkan bantuan beras dari gudang lain di Jawa Barat.
"Jadi nggak terlambat sebetulnya karena instruksinya juga penyaluran April Mei, dan kebetulan kondisi beras di gudang Bulog Lingga jaya defisit. Saya yang tau saja sekitar 400 ton," kata Ihsan.
Dari 39 kecamatan, tersisa 15 kecamatan yang belum mendapatkan penyaluran bantuan pangan. Padahal beberapa daerah di Jawa Barat sudah bersiap masuk penyaluran bantuan pangan tahap dua.
"Sekitar 10 sampai 15 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya belum dapat penyaluran bantuan pangan," tambah Ihsan.
Sementara itu, Bulog Cabang Ciamis yang membawahi Kabupaten Tasikmalaya, mengaku masih melakukan proses penyaluran.
"Untuk Kabupaten Tasikmalaya masih dalam proses penyaluran," kata M. Rizal, Wakil Kepala Cabang Bulog Ciamis pada detikJabar.
Sementara itu, Darna, salah seorang penerima manfaat berharap agar bantuan tersebut bisa segera disalurkan.
"Yang lain sudah menerima kalau saya belum. Semoga cepat ada. Lumayan nggak harus beli beras kalau dapat bantuan 10 kilogramah. Cukup sebulan buat sendirimah," kata Darna.
(dir/dir)