Bencana pergerakan tanah di Dusun Kelewih, Desa Saguling, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, masih terus terjadi. Dari 5 rumah yang rusak retak-retak, 1 di antaranya akhirnya ambruk pada Senin (8/5/2023). Rumah tersebut milik Ojo.
Sebelumnya, kondisi rumah Ojo hanya mengalami rusak dengan sejumlah retakan di bagian tembok setelah terdampak pergerakan tanah. Hujan deras yang mengguyur setiap hari memperparah lebar retakan hingga lebih dari 1 meter.
Dampak pergerakan tanah di Saguling Ciamis pun kini semakin luas. Kini ada 7 rumah warga lainnya yang ikut terancam. Sebanyak 4 kepala keluarga pun masih mengungsi di rumah kerabatnya sejak Sabtu (6/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJabar, rumah Ojo yang tadinya masih berdiri kini hanya tinggal puing-puing. Retakan pun kini semakin lebar dan tinggi. Di lokasi bencana pergerakan tanah juga telah didirikan tenda dari Dinas Sosial Ciamis dan Posko Bencana.
"Kondisi pergerakan tanah masih terus terjadi. Rumah milik pak Ojo sekarang sudah ambruk. Ada 7 rumah lain yang sekarang juga terancam," ujar Sakri, Kepala Dusun Kelewih, Selasa (9/5/2023).
Beruntung pada saat kejadian, rumah Ojo sudah kosong. Tidak ada warga yang berada di sekitar rumah ambruk. Sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Sakri menyebut, jumlah warga yang terdampak akibat bencana pergerakan tanah itu ada 33 jiwa dari 11 kepala keluarga. Sebanyak 4 kepala keluarga sudah mengungsi, sedangkan sisanya masih bertahan meski masih dihantui rasa was-was.
"Hujan terus hampir setiap hari jadi pergerakan tanah masih terus terjadi sampai sekarang. Ditambah kemarin kondisi listrik sempat mati," jelasnya.
Menurut Sakri, rumah yang terdampak pergerakan tanah itu sudah seharusnya direlokasi ke tempat lain yang lebih aman. Mengingat kondisi sekarang sudah semakin parah dan masih bergeser.
"Tentu ini memang harusnya direlokasi. Sudah tidak cocok untuk jadi tempat tinggal, tanah labil," pungkasnya.
(mso/mso)