Ono Surono Terima Aspirasi Pedagang soal Relokasi Pasar Banjaran

Ono Surono Terima Aspirasi Pedagang soal Relokasi Pasar Banjaran

Sukma Nur Fitriana - detikJabar
Senin, 08 Mei 2023 10:08 WIB
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono menerima ratusan pedagang pasar yang mendatangi Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Minggu (7/5) kemarin.
Foto: Dok. PDIP Jabar
Jakarta -

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono menerima ratusan pedagang pasar yang mendatangi Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Minggu (7/5). Ratusan pedagang pasar yang tergabung dalam Keluarga Pedagang Pasar Banjaran Kabupaten Bandung tersebut mengadukan nasibnya terkait relokasi dan pembangunan Pasar Banjaran.

Menurut para pedagang, relokasi pasar setelah kebakaran beberapa waktu lalu tersebut justru merugikan.

"Para pedagang ini datang mengadukan permasalahan yang mereka hadapi terkait dengan relokasi Pasar Banjaran yang dinilai sangat merugikan lantaran biaya sewa yang mahal," kata Ono Surono dalam keterangan tertulis, Senin (8/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Ono Surono menyampaikan PDI Perjuangan harus konsisten pada kerja-kerja politik kerakyatan. Salah satunya adalah mendampingi permasalahan yang dihadapi pedagang kecil Pasar Banjaran yang akan direlokasi.

Oleh karena itu, ia menuturkan PDI Perjuangan akan melakukan kajian dulu terhaap masalah Pasar Banjaran. Setelahnya akan ditentukan langkah-langkah sesuai dengan permohonan pedagang pasar.

ADVERTISEMENT

"Saya mohon kepada Ketua dan Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Bandung untuk segera mengkaji masalah ini, baik secara hukum maupun secara sosial dan ekonomi. Perlu diperhatikan bahwa rakyat baru saja lepas dari pandemi covid yang dampaknya masih terasa secara ekonomi. Sehingga sangatnya tidak mungkin, pedagang harus menggelontorkan uang untuk membeli/sewa properti/kios," tegas Ono.

Dalam kunjungan itu, Ketua Keluarga Pedagang Pasar Banjaran Eman Suherman menyampaikan awalnya Pasar Banjaran dibangun tahun 1970-an oleh Pemerintah melalui program Inpres. Saat itu, pasar ditempati oleh1.300 pedagang.

Kemudian, kata Eman, pasar tersebut sempat mengalami tiga kebakaran yang menghanguskan kios-kios di dalamya. Kebakaran terjadi pada tahun 2000, 2002, dan 2007.

"Dikarenakan pemerintah tidak segera membangun kembali, maka para pedagang berswadaya sebesar membayar Rp 4,5 juta di tahun 2000 dan Rp 5 juta di tahun 2002 untuk membangun kembali dengan acuan gambar desain yang dibuat oleh Pemda Kabupaten Bandung. Kebakaran yang terjadi tahun 2007 dibangun kembali pada tahun 2010 oleh Pemda," tutur Eman.

Eman menambahkam saat ini Pemda mempunyai program revitalisasi Pasar Banjaran. Revitalisasi tersebut diawali dengan melakukan relokasi pedagang ke pasar baru yang akan dibangun oleh pihak ketiga, PT. Bangun Niaga Persada, dengan pola Bangun Guna Serah (BGS).

Menurut Eman, pihak Pemda dan investor tidak pernah melakukan sosialisasi yang jelas dan tidak pernah membahas bersama pedagang tentang relokasi tersebut.

"Sehingga beredar info bahwa kios baru tersebut akan dijual atau disewakan kepada pedangan dengan nilai Rp 20 juta per meter dan akan dibangun dengan tahapan pedagang membayar 10 persen untuk pendaftaran dan 30 persen untuk uang muka, lalu 60 persen akan diselesaikan melalui mekanisme kredit perbankan," ujar dia.

Eman pun menegaskan para pedagang pasar menolak relokasi dan pembangunan pasar tersebut dengan melakukan gugatan ke Pengadilan PTUN yang sudah 3 kali sidang.

"Kami datang dan memohon kepada PDI Perjuangan untuk membantu agar rencana relokasi dan pembangunan pasar baru itu dibatalkan. Alhamdulillah kami disambut dengan baik dan baru kali ini ada Ketua Partai Politik tingkat provinsi yang mau menerima pedangan pasar dan akan membantu. Mewakili pedagang pasar kami mengucapkan terima kasih kepada PDI Perjuangan," pungkas Eman.

Sebagai informasi, kedatangan pedagang Pasar Banjaran juga diterima beberapa pengurus PDI Perjuangan lainnya, termasuk Ketua dan Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Bandung.

(akd/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads