Viral Rumah Dokter Wayan hingga Heboh Video Syur Wanita Bercadar

Jabar Sepekan

Viral Rumah Dokter Wayan hingga Heboh Video Syur Wanita Bercadar

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 07 Mei 2023 08:27 WIB
Rumah Dokter Wayan di Karawang
Rumah dokter Wayan di Karawang. (Foto: Irvan Maulana/detikJabar)
Bandung -

Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) selama sepekan. Mulai dari viralnya rumah penuh sampah milik dokter Wayan di Karawang, hingga video syur wanita bercadar di kebun teh kawasan Ciwidey, Kabupaten Bandung yang menuai kecaman.

Berikut rangkuman Jabar Sepekan:

Heboh Rumah Penuh Sampah Milik Dokter Wayan

Rumah dokter Wayan di Kampung Pasirwaru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang mendadak viral. Meski rumahnya terbilang megah, kediaman sang dokter mendadak menjadi sorotan karena tidak terawat dan dipenuhi sampah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi rumah dokter Wayan itu viral dan mulai menyebar luas di media sosial. detikJabar mengunjungi rumah tersebut pada Rabu (3/5/2023).

Di lokasi, rumah dokter Wayan tengah dibersihkan oleh aparat setempat dibantu warga. Salah satu kerabatnya yang bernama Kade Ariase pun menuturkan, kondisi rumah dokter Wayan yang demikian dikarenakan sifat dokter Wayan yang cenderung pemalu, suka menyendiri dan enggan dibantu.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya kalau omongan warga ya, warga termasuk saya sudah beberapa kali menawari untuk dibersihkan, karena mereka (warga) ini tahunya hanya kotor di depan aja," ujar Kade saat ditemui detikJabar di kediaman dokter Wayan.

Kondisi rumah Wayan di Karawang yang viralKondisi rumah dokter Wayan di Karawang yang viral. (Foto: Irvan Maulana/detikJabar)

Ia menjelaskan dokter Wayan cenderung tidak suka merepotkan orang. Bahkan Kade sendiri yang sangat memahami dokter Wayan, malah kaget ketika mengetahui kondisi bagian dalam rumahnya sudah kotor dan berantakan serta banyak sampah berserakan.

Dokter Wayan diketahui sudah tinggal sebatang kara selama puluhan tahun di rumah tersebut. Sang dokter sempat berumah tangga, namun bercerai.

"Hidup sebatang kara sudah puluhan tahun, lebih tepatnya 10 tahun kurang lebih. Keluarganya juga ada di Bekasi, di Bali masih ada, tapi mungkin keluarganya ini juga tidak terlalu mengerti banyak tentang kondisi beliau yang sesungguhnya," tutur Kade.

"Saya tahu banget kondisi dokter Wayan itu, dia mau susah, mau sulit, mau apa, dia lebih memilih menikmati yang ada, yang penting nggak ngerepotin orang. Bahkan saya sendiri kalau ngasih bantuan itu sering ditolak, tapi saya memaksa karena saya tahu beliau butuh saya," ujarnya melanjutkan.

Warga Butuh Dokter Wayan

Meski kondisi rumah demikian, dokter Wayan disebut masih menerima pasien dan melakukan praktik. Sebenarnya, menurut Kade, sang dokter sudah tidak lagi membuka jasa praktiknya.

"Sulit mengatakan kalau beliau ini orang biasa, pasien sendiri yang datang dan pada cerita kok. Setelah berobat kalau ngasih obat untuk tiga hari, dua hari sudah sembuh," ucap Kade.

Warga berkerumun di dekat rumah dokter Wayan, Kamis (4/5/2023).Warga berkerumun di dekat rumah dokter Wayan, Kamis (4/5/2023). (Foto: Irvan Maulana/detikJabar)

Kade menceritakan, di mata warga sekitar, banyak yang bergantung pada dokter Wayan. Ia tidak pernah mematok harga kepada setiap warga yang datang. Kade berharap masyarakat bisa melihat kondisi sesungguhnya bahwa kehidupan dokter yang identik dengan kemewahan pun tak sepenuhnya benar.

"Warga butuh beliau karena istilahnya paket hemat lah (murah), memang beliau hanya ingin membantu warga. Dokter Wayan tidak pernah merawat pasien (rawat inap), untuk sekarang beliau dibawa keluarganya ke Bekasi, besok pagi diterbangkan ke Bali (kampung halamannya)," katanya.

"Dokter Wayan orang baik, beliau tipenya sangat sederhana sekali, tidak seperti penilaian orang yang identik dengan kemewahan, hanya memang orangnya pemalu, bukan tidak mau bergaul tapi beliau memang lebih suka di rumah. Kita berdoa saja rumahnya kita bersihkan mungkin nanti beliau bisa kembali ke sini," ujar Kade menambahkan.

Dokter Wayan di Mata Warga

Profil Dokter Wayan KarawangDokter Wayan (Foto: Istimewa)

Sosok dokter Wayan yang cenderung tertutup tapi dermawan juga diceritakan Amin, seorang aparat desa setempat. Ia menganggap dokter Wayan cenderung tertutup, namun tetap rendah hati dan suka menolong.

"Saya memang kurang tahu banyak, tapi setidaknya tahu sifat beliau itu cenderung lebih suka sendiri. Itu sebabnya saya juga tak terlalu berani mendekati kecuali sedang butuh ada warga yang perlu berobat," ucap Amin.

"Cuma itu saja yang saya tahu, sebab memang orangnya tertutup dan selalu menyendiri. Kadang juga sulit ditawari bantuan," ujarnya.

Sama halnya dengan yang dirasakan Warsih (58). Ia bahkan sempat menjadi menjadi pasien dokter Wayan belum lama ini. Ia lalu mengungkap memilih berobat ke dokter Wayan sebab biaya dan lokasinya terjangkau.

"Sehari sebelum lebaran, saya sempat mengeluh sakit. Akhirnya datanglah ke dokter Wayan pas malam takbiran itu, beliau ada dan masih melayani saya," ucap Warsih.

Selama ini Warsih setia berobat ke dokter Wayan karena dirasa cocok. Selain itu, harga serta jaraknya terjangkau. Ia mengaku tak pernah diminta bayaran oleh dokter Wayan selama berobat. Menurut dia, dokter Wayan selalu tak memberi jawaban ketika ditanya harga obat usai melayani pasien.

"Sering ke sini, banyak warga juga milih dokter Wayan, karena rata-rata berobat ke sini cocok. Cepat sembuh gitu, jaraknya dekat terjangkau, biaya juga ringan," ucap Warsih.

"Kalau ke sini, orang pas-pasan kaya saya emang senang, bisa dibantu sembuh. Kalau nanyain biaya nggak pernah jawab, saya itu ngasih seadanya saja. Kadang lagi ada Rp 50 ribu ya Rp 50 ribu, dokter Wayan nerima saja berapa dikasihnya, tapi tetap dilayani dengan baik dan porsi obat juga sesuai," kata dia.

Rumah Dokter Wayan Dibersihkan

Polisi dan warga membersihkan rumah Dokter Wayan (Antara Foto)Polisi dan warga membersihkan rumah Dokter Wayan (Antara Foto) Foto: Polisi dan warga membersihkan rumah Dokter Wayan. (Antara Foto)

Setelah membetot perhatian, rumah dokter Wayan lalu dibersihkan. Pemkab Karawang turut menerjunkan personel BPBD, Damkar, hingga petugas kesehatan.

Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Dadang menjelaskan, proses pembersihan dilakukan berdasarkan prosedur karena di rumah dokter Wayan terdapat alat kesehatan.

"Kita sepakati karena tidak melihat lokasi tidak memungkinkan untuk masuk semua, jadi proses pertama adalah tim Damkar dan BPBD masuk terlebih dahulu, melakukan penyemprotan sterilisasi, untuk mengantisipasi dikhawatirkan ada virus," ujar Dadang saat ditemui detikJabar di rumah dokter Wayan.

Rumah Dokter Wayan di KarawangKondisi di rumah Dokter Wayan (Foto: Irvan Maulana/detikJabar)

Setelah alat kesehatan dievakuasi oleh tim kesehatan, baru dilakukan proses pembersihan oleh tim pembersih dari Dinas Lingkungan Hidup. Tak hanya itu, pihaknya juga memanggil petugas PLN, karena di rumah dokter Wayan masih terdapat jaringan listrik, serta menerjunkan unit peralatan untuk mengevakuasi reptil.

"Ini kita lihat, kalau seperti ini berarti harus kerja bareng kita. Makanya saya berupaya menghubungi PLN karena di sana masih ada jaringan listrik, menghubungi Dinas Kesehatan, serta Dinas Lingkungan Hidup," katanya.

Kemudian, sampah dan alat medis di rumah dokter Wayan yang sudah dievakuasi petugas lalu dimusnahkan. Petugas Dinas Kesehatan Dei Feri mengatakan, ia bersama timnya telah selesai melakukan proses pembersihan yang dipandu tim BPBD Karawang.

"Tadi sudah kita bersihkan, korlapnya kan dari BPBD. Tugas kita itu hanya mengevakuasi obat-obatan dan alat medis sementara untuk dibawa ke tempat khusus," ujar Dedi saat ditemui di kediaman dokter Wayan, Kamis (4/5/2023).

Proses pembersihan rumah dokter Wayan itu, menurut Dedi, sudah dilakukan sejak Rabu (3/5/2023). Namun bagian dalam termasuk ruang praktek, baru dilakukan pembersihan hari ini karena harus sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

"Sebenarnya sudah dari kemarin ya, tapi untuk bagian dalam termasuk obat-obatan di ruang praktek termasuk alat kesehatan, itu baru hari ini karena harus sesuai SOP," kata Dedi.

Kepala Desa Karanganyar Udin Nurdin mengharapkan dokter Wayan bisa kembali menolong warga di daerahnya. Pasalnya, saat ini dokter Wayan yang kisahnya viral karena tinggal di rumah terbengkalai tengah berada di Bali.

"Hari ini saya cukup kaget juga ya, karena kami selaku pemerintahan di Desa, tidak tahu sama sekali keadaan di dalam seperti apa. Karena tertutup akses, belum ketemu, saya sendiri setelah 2 tahun menjabat kepala desa belum pernah ketemu sama yang namanya dokter Wayan," ujar Udin.

Rumah milik dokter Wayan yang viral karena tak terurus.Rumah milik dokter Wayan yang viral karena tak terurus. (Foto: Irvan Maulana/detikJabar)

Selama ini, Udin hanya melihat kotornya rumah dokter Wayan dari tampak luar saja. Dia sempat memerintahkan jajarannya termasuk Karang Taruna untuk membersihkan rumah tersebut pada momen 17 Agustusan di tahun 2020.

"Selama ini hanya melihat tampak luar saja, sebetulnya kami juga sudah mengambil sikap, karena cukup merusak pemandangan desa kami, waktu saat Agustusan dulu tahun 2020 mau dibersihkanlah, dilarang sama beliau," kata dia.

Kondisi tersebut, kata Udin, sudah berlangsung jauh sebelum dirinya menjabat yakni di tahun 2011. "Setahu saya waktu itu 2011 pada saat masih (rumah tangga), hanya setahu saya dari awal sampai 2019 rumah itu udah rimbun," ucapnya.

Udin berharap, dokter Wayan bisa kembali, namun dengan kondisi yang berbeda, karena profesi dan keahliannya sangat dibutuhkan bagi warga sekitar. "Karena beliau dokter, apa lagi sekarang sudah ada perhatian dari pemerintah, ya mudah-mudahan harapan kami itu bisa sesuai SOP, bersih jadi bisa melayani lagi pasien seperti biasa. Karena ini dekat dengan kantor desa kalau ada apa-apa bisa langsung ke beliau," tutur Udin.

Video Syur Wanita Bercadar di Ciwidey

Seorang wanita bercadar menjadi perbincangan di kalangan warganet Kabupaten Bandung. Masalahnya, wanita itu nekat memperlihatkan area sensitifnya di perkebunan Ciwidey yang membuatnya viral di media sosial.

Dilihat detikJabar dari unggahan akun Facebook @shinta di grup Ciwidey Viral, wanita tersebut tengah berada di atas sebuah batu berukuran besar. Kemudian di belakangnya terdapat hamparan kebun teh dan kendaraan yang berlalu lalang.

Wanita tersebut melakukan aksinya pada siang hari. Bahkan terlihat lalu lintas jalanan di belakang wanita tersebut masih ramai. Terlihat wanita tersebut tengah berada di atas batu dengan posisi jongkok. Kemudian wanita tersebut sambil melihat ke arah bawah.

"Nih ini yg viral, Ciwidey viral," tulis akun tersebut.

Setelah ditelusuri detikJabar, tempat itu berada di area perkebunan teh yang tidak jauh dari jalan raya. Terdapat beberapa batu yang menonjol di wilayah tersebut.

Lokasi video syur wanita di kebun teh Ciwidey, Kabupaten Bandung.Lokasi video syur wanita di kebun teh Ciwidey, Kabupaten Bandung. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)

Kemudian terlihat hamparan kebun teh mengitari area bebatuan. Di lokasi perekam terdapat satu buah pohon yang membuat area batu menjadi teduh. Namun di lokasi itu terlihat sampah berserakan.

Udara di lokasi tersebut sangat sejuk serta memiliki pemandangan indah sehingga banyak orang datang untuk sekedar berfoto ataupun bersantai sejenak. Lokasi ini dikenal sebagai salah satu spot foto favorit pelancong.

Polisi Turun Tangan

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi bisa memastikan lokasi dibuatnya video tersebut. Adegan itu dipastikan berada di perkebunan teh Rancabali, Kabupaten Bandung atau lebih dikenal dengan perkebunan teh Ciwidey. Meski berada di Rancabali, publik lebih mengenalnya dengan kawasan Ciwidey.

"Sementara kami cek manual, kami datang ke lokasi, memastikan bahwa lokasi video tersebut adalah lokasi di Kabupaten Bandung, tepatnya di Kecamatan Rancabali," ujar Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo di Mapolresta Bandung, Jumat (5/5/2023).

Polisi juga telah memeriksa saksi terkait kasus tersebut. Saksi tersebut adalah penyebar video terakhir. "Sudah dua orang yang diperiksa," katanya.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo.Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)

Menurutnya, para saksi tersebut berasal dari Cianjur. Namun kedua saksi tersebut masih berusia di bawah umur. "Sementara yang bersangkutan domisili di luar Kabupaten Bandung, tepatnya di Cianjur. Anak di bawah umur (penyebar video)," ucap dia.

"Yang di bawah umur yang menyebarkan. Kan dari si pelaku, nyebarkan, nyebarkan lagi, nyebarkan lagi, nyebarkan lagi, nah ini dua yang nyebarkan ini sudah kami dapatkan identitasnya," tutur Kusworo menambahkan.

Kusworo menegaskan saat ini polisi terus memburu para pembuat video tersebut. Sehingga bisa didapatkan informasi secara lengkap.

Dia mengaku belum bisa menjelaskan terkait motifnya. Sebab polisi masih memburu pelaku pembuat video tersebut.

"Belum (motif). Nanti kalau sudah ketemu dengan si pembuat video akan kami tanyakan motifnya," ujar Kusworo.

Respons Camat

Camat Rancabali Asep Muhamad Yusuf pun mengecam keras tindakan tidak senonoh wanita di kebun teh di kawasan wisata Ciwidey, tepatnya di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.

"Kami mengecam keras terhadap tindakan tersebut, itu mah gila, gila, masa yang gitu divideokan," ujar Asep, saat dikonfirmasi, Jumat (5/5/2023).

Menurutnya, perbuatan tersebut harus segera ditindak oleh aparat berwenang. Sehingga tidak menjadi contoh buruk bagi masyarakat lainnya.

"Kalau tidak ditindaklanjuti takutnya yang lain mengikuti. Saya sudah menginstruksikan kepada Satpol PP, Linmas itu untuk sekarang lebih hati-hati berjaga di tempat sepi, takutnya akan terjadi terulang kejadian seperti itu," katanya.

Asep menyebutkan saat ini kasus tersebut telah ditangani oleh pihak berwajib. Harapannya bisa segera terungkap dan jangan terulang kembali.

"Pak Kapolresta sudah menanggapi, informasi dari Pa Kapolresta katanya dari orang Cianjur yang memvideonya anak kecil, tapi itu sedang ditangani yang berwajib," ujar dia.

Dia menambahkan pihak keamanan telah diinstruksikan untuk berjaga di wilayah tersebut. Kata dia, terutama di wilayah spot foto bagi masyarakat. "Saya sudah bilang saya sudah menginstruksikan Kanit Dansatpol untuk terus patroli ke tempat-tempat yang sering dijadikan spot foto oleh wisatawan," tutur Asep.



Hide Ads