Mengulas sosok dokter Wayan yang viral di Karawang, memang tak ada habisnya, apa lagi jika mendengar cerita inspiratif sang dokter dari mereka yang sering jadi pasiennya.
Seorang warga sekitar yang baru-baru ini sempat menjadi pasien dokter Wayan, Warsih (58) mengungkap, ia memilih berobat ke dokter Wayan sebab biaya dan lokasinya terjangkau.
"Sehari sebelum lebaran, saya sempat mengeluh sakit. Akhirnya datanglah ke dokter Wayan pas malam takbiran itu, beliau ada dan masih melayani saya," ucap Warsih, saat ditemui di kediaman dokter Wayan, Kampung Pasirwaru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Rabu (3/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, rumah setengah jadi milik dokter Wayan itu cukup mewah di zamannya pada saat awal dibangun. Namun, rumah dua lantai dengan ukuran sekira 120 meter per segi itu, kini viral gegara kumuh berantakan dipenuhi sampah dan pepohonan.
Viralnya kisah dokter Wayan bermula saat seorang warga yang merupakan kerabat dekatnya, datang untuk menjenguk dokter Wayan karena tak pernah kelihatan, dan tak merespon saat dihubungi untuk menanyakan kabar.
Video warga yang diunggah di media sosial pada Minggu (30/4/2023) itu viral, hingga akhirnya sang dokter dievakuasi keluarganya ke Bali, dan kini rumahnya pun dibersihkan oleh aparat dan warga setempat.
Namun, kini dokter Wayan sudah tidak ada di rumah, sejak viralnya video tersebut, dokter Wayan langsung dievakuasi di kediaman keluarganya di Bekasi, dan akan diterbangkan ke kampung halamannya di Bali.
Warsih mengaku, dirinya setia berobat ke dokter Wayan karena dirasa cocok, dan harga serta jaraknya terjangkau.
"Sering ke sini, banyak warga juga milih dokter Wayan, karena rata-rata berobat ke sini cocok. Cepat sembuh gitu, jaraknya dekat terjangkau, biaya juga ringan," ucap Warsih.
Ia mengaku tak pernah diminta bayaran oleh dokter Wayan selama berobat padanya, dokter Wayan selalu tak memberi jawaban ketika ditanya harga obat usai melayani pasien termasuk dirinya.
"Kalau ke sini, orang pas-pasan kaya saya emang senang, bisa dibantu sembuh. Kalau nanyain biaya gak pernah jawab, saya itu ngasih seadanya saya. Kadang lagi ada R p50 ribu ya Rp 50 ribu, dokter Wayan nerima aja berapa dikasihnya, tapi tetap dilayani dengan baik dan porsi obat juga sesuai," kata dia.
Mengenai kondisi bagian dalam rumah yang demikian, Warsih mengaku kaget karena dirinya baru mengetahui bagian dalam rumah sang dokter.
"Saya kaget juga sih, kondisinya kotor, yang pasti berobat itu kan hanya di ruang praktek aja, normal aja hanya sedikit berantakan berkas dan toples obat," imbuhnya.
Baca juga: Geger Video Syur Wanita di Kebun Teh Ciwidey |
Namun, ihwal kondisi bagian luar rumahnya yang rimbun ditumbuhi pepohonan, bukan hal yang aneh bagi warga termasuk Warsih.
"Kalau luarnya emang begitu dari dulu, pohonnya juga udah tumbuh gede tinggi, namanya puluhan tahun gak dibersihin. Saya juga dengar kalau itu mau dibersihkan warga tapi pak dokter selalu menolak, karena gak enak," ujar Warsih.
Terpisah, Samsudin aparat desa setempat menuturkan sepak terjang sang dokter, dahulu, dokter Wayan merupakan dokter yang aktif melayani pasien dan mempunyai jadwal di beberapa rumah sakit.
"Saya tahunya dulu yah, sekitar 10 tahun lalu beliau masih praktik, punya jadwal di 2 rumah sakit swasta di Karawang, dan juga RSUD Bayu Asih Purwakarta," ungkap Samsudin, usai membersihkan sampah di rumah dokter wayan.
Dokter Wayan sendiri merupakan dokter umum, yang dikenal memiliki jadwal yang cukup padat. Namun, setelah perceraiannya bersama istri pertama dan keduanya sang dokter lebih memilih berdiam diri di rumah.
Karena banyak masyarakat yang mengetahui bahwa rumah tersebut ditinggali seorang dokter, sejak saat itu satu-dua orang datang mengeluhkan rasa sakit dan diminta diperiksa kesehatannya.
"Sejak menetap di rumah itu, awalnya ada beberapa warga, satu-dua orang datang minta diperiksa karena tahu dia dokter. Sejak waktu itu lah jadi banyak warga yang datang ke sini untuk berobat," kata Samsudin.
Awalnya sang dokter memang hanya berniat menolong, mengingat alat-alat media bekas praktiknya di rumah sakit juga masih dimilikinya.
"Awalnya saya rasa memang gak niat praktek, hanya menolong saja. Kebetulan dia ada alat, punya obat, tapi lama kelamaan, malah banyak warga dan makin banyak yang berobat ditambah rata-rata pada cocok, jadinya nerus sampe sekarang," ungkapnya.
Mengenai sosok dokter Wayan sendiri, Samsudin mengungkap, dokter Wayan merupakan sosok yang agak pendiam dan cenderung menyendiri.
"Itu dia, urusan sosoknya seperti apa saya kurang tahu jelas, karena memang tipikal orang yang suka menyendiri, jadi saya gak tahu begitu dalam soal kesehariannya bagaimana. Jarang keluar juga, paling dia keluar nyari obat belanja gitu buat kebutuhan pengobatan," pungkasnya.
(yum/yum)