.webp)
Derasnya hujan yang mengguyur Kabupaten Pangandaran menyebabkan Sungai Citanduy meluap hingga merendam sawah warga. Kondisi itu membuat para petani harus melakukan panen lebih cepat demi menghindari kerugian.
Luapan sungai terjadi mulai, Jumat (5/5) sekitar pukul 16.00 WIB. Para petani yang mengetahui luapan air memasuki area sawah, langsung gerak cepat menyelamatkan padi yang sudah tinggal panen.
"Luapan Sungai Citanduy dan Appur menembus ke area persawahan sekitar ratusan hektar sawah di Desa Ciganjeng dan Desa Tunggilis sejak kemarin," kata Kasta (63), salah satu petani di Desa Ciganjeng, Sabtu (6/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasta mengungkapkan, akibat air sungai meluap, terpaksa memanen padi lebih cepat. Karena takut luapan air merusak padi yang tinggal dipanen tersebut.
"Kemarin semua petani panen dadakan, karena panik air sungai limpah ke sawah," ucapnya
"Sekarang ngebut mengambil padi karena ada beberapa yang masih bisa diambil. Ketinggiannya 50-80 cm atau masih selutut orang dewasa," ucapnya.
Kasta berharap, tanggul Sungai Citanduy bisa diperbaiki dan dibuat lebih tinggi. Sehingga air tidak akan masuk ke area sawah warga.
"Luas sawah yang terendam sekitar 550 hektar dari dua Desa Ciganjeng terendam sekitar 400 hektar dan Desa Tunggilis 150 hektar," ujarnya.
Ratusan Hektar Sawah Terendam Banjir
Kepala Pelaksana BPBD Pangandaran Kustiman menyebut ada ratusan hektar sawah terendam banjir.
"Kabarnya ada ratusan sawah terendam banjir akibat luapan Sungai Citanduy dan hujan deras semalaman," kata Kustiman kepada detikJabar, Sabtu (6/5/2023).
Kendati demikian, kata Kustiman, secara formal belum ada laporan ke BPBD dari pihak pemdes terkait.
"Tadi sudah saya hubungi ke pihak desa terkait, BPBD siap membantu memfasilitasi komunikasi dengan BBWS. Karena terkait hal tersebut memang kewenangan BBWS Citanduy," ujarnya.
(mso/mso)
