.webp)
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, dipastikan siap menyelenggarakan penerbangan jemaah haji 2023. Persiapannya itu kini sudah mencapai 90 persen.
"Persentase (Bandara Kertajati menjadi penyelenggara penerbangan jemaah haji 2023) persiapan Insyaallah sudah di atas 90 persen," kata Direktur Layanan Haji dalam Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Saiful Mujab, Jumat (5/5/2023).
Sebanyak 8.000 jemaah haji akan terbang ke Tanah Suci melalui Bandara Kertajati. Para jemaah haji tersebut berasal dari wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Subang dan Sumedang (Ciayumajakuningsusu).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari total tersebut, nantinya akan dibagi menjadi 24 kloter. Teknis penerbangannya, akan diberangkatkan satu kloter per hari.
"Insyaallah akan memberangkatkan kurang lebih 24 kloter untuk wilayah Majalengka, Kuningan, Cirebon Kota/Kabupaten, Indramayu, Subang, Sumedang. Jadi sekitar kurang lebih 8.000 jemaah, nanti akan berangkat dari sini (BIJB). Insyaallah kloter pertama (terbang) tanggal 28 Mei, sekitar jam 21.00 WIB," ujar Saiful.
Sementara dari segi administrasi, jelas Saiful, Bandara Kertajati berbeda dengan embarkasi lainnya. Pasalnya, segala urusan administrasi jemaah selesai di bandara.
"Ini untuk embarkasi Kertajati berbeda dengan embarkasi yang lainnya. Di 13 embarkasi, kalau yang lain adalah selesai administrasi termasuk imigrasi dan lain-lain sebagainya di asrama. Tapi untuk Kertajati, untuk tahun ini selesainya di bandara," jelas dia.
Sekedar diketahui, Bandara Kertajati saat ini menjadi salah satu dari 13 bandara di Indonesia yang terpilih menjadi embarkasi haji. Masuknya Bandara Kertajati menjadi embarkasi haji berdasarkan Keputusan Menag nomor 167 tahun 2023 tentang Embarkasi dan Debarkasi haji.
Selain itu, Saiful menjelaskan, Bandara Kertajati disebut layak menjadi penyelenggara penerbangan jemaah haji 2023 berdasarkan penilaian otoritas penerbangan Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA).
"Bandara ini sudah lulus uji dari GACA. Jadi setelah persiapan waktu itu, bahkan ditinjau oleh GACA yang punya otoritas penerbangan Arab Saudi karena ini pesawatnya adalah pesawat Saudi Airlines. Ternyata setelah ditinjau sudah layak," ujar dia.
