Kebijakan Baru di Arab Saudi Untuk Traveler LGBTQ?

Kabar Internasional

Kebijakan Baru di Arab Saudi Untuk Traveler LGBTQ?

Tim detikTravel - detikJabar
Sabtu, 06 Mei 2023 09:31 WIB
Bagi yang sudah merasakan umroh tentu akan merasa ketagihan untuk kembali ke tanah suci. Tentunya dengan beragam pengalaman dan sensi yang unik lainnya. Seperti apa?
Ilustrasi Arab Saudi (Foto: Dok. Pangeran Tour).
Jakarta -

Berbagai upaya dilakukan Arab Saudi untuk menarik lebih banyak wisatawan masuk ke negara mereka. Baru-baru ini, negeri kaya minyak itu ingin menjangkau pasar yang diklaim sangat menguntungkan, turis LGBTQ.

Dikutip detikJabar dari detikTravel yang melansir CNN, Jumat (5/5/2023), situs web Otoritas Pariwisata Saudi (STA) tampaknya telah memperbarui bagian tanya jawab yang menyatakan bahwa pengunjung gay diterima di kerajaan tersebut.

"Setiap orang dipersilakan untuk mengunjungi Arab Saudi dan pengunjung tidak diminta untuk mengungkapkan detail pribadi tersebut," tanggapan situs web terhadap pertanyaan di halaman FAQ: "Apakah pengunjung LGBT boleh mengunjungi Arab Saudi?"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak diketahui secara pasti kapan website tersebut diperbarui. Seorang juru bicara STA mengatakan kebijakan itu sebelumnya telah ada, tetapi versi situs web yang diarsipkan pada 14 Maret 2023 dan sebelumnya tidak memiliki halaman tanya jawab.

Aktivitas seksual sesama jenis merupakan pelanggaran di Arab Saudi, menurut Human Rights Watch.

ADVERTISEMENT

Menurut Human Dignity Trust, yang mengkampanyekan hak-hak orang LGBT di seluruh dunia, orang trans juga dapat diadili di Saudi dengan bukti substansial dari penegakan hukum dan laporan diskriminasi juga kekerasan terhadap orang LGBTQ.

Pelancong LGBTQ+ adalah pasar yang menggiurkan, menurut Darren Burn, CEO Out Of Office. Itu adalah layanan perencanaan perjalanan mewah untuk komunitas LGBTQ+ terbesar di dunia.

"Penelitian menunjukkan mereka menghabiskan lebih banyak uang di suatu destinasi daripada pasangan heteroseksual, dan cenderung bepergian lebih banyak dalam setahun," katanya.

Apakah pelancong LGBTQ akan merasa nyaman bepergian ke Saudi, adalah masalah lain. Burn mengatakan bahwa destinasi seperti Maladewa dan Dubai, di mana homoseksualitas adalah kegiatan tindak pidana, meski sangat populer, tanpa jaminan lebih dari pihak berwenang, Arab Saudi bisa lebih sulit dijual.

"Ini masih kabur, dan tidak menawarkan jaminan yang akan membuat saya merasa dapat mengirim klien kami dengan aman ke tujuan, tetapi aturan apa pun di situs web tentang pelancong LGBT adalah titik awal yang baik," katanya.

"Timur Tengah lain, kecuali Qatar menjelang Piala Dunia, dan bahkan aturan itu tidak jelas, mengatakan bahwa semua orang diterima," katanya.

Artikel ini sudah tayang di detikTravel, baca selengkapnya di sini.

(ral/mso)


Hide Ads