Panas ekstrem yang terjadi di Malaysia menyebabkan seorang bocah berusia 11 tahun meninggal. Diduga bocah bernama Muhamad Syamil Aqil tewas karena sengatan panas dan dehidrasi.
Dilansir detikHealth, sang ibu, Wanie Alias (32), menceritakan awal mula anaknya itu sakit hingga akhirnya meninggal dunia di Klinik Kesehatan Balai dekat Bachok, Kelantan.
Wanie bercerita, saat Lebaran kedua, Minggu (23/4/2023), Syamil masih sehat dan aktif seperti biasanya. Namun keesokan harinya Syamil demam dan muntah-muntah. Suhu tubuhnya naik turun antara 37 dan 38 derajat selcius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada Hari Raya Idul Fitri hari keempat (25 April) setelah sholat subuh, saya melihat Syamil sudah sangat lemah dan ketika kami bersiap-siap untuk pergi ke puskesmas, tiba-tiba dia mengalami serangan epilepsi," jelas Wanie.
"Saya langsung membawa anak saya ke Klinik Kesehatan Balai. Sesampainya di klinik, dokter jaga langsung memberikan oksigen dan branula untuk memasukkan cairan. Namun, tiba-tiba denyut nadinya berhenti dan tidak sadarkan diri," lanjutnya.
Melihat itu, Wanie dan suaminya langsung membawa Syamil ke klinik. Di sana, dokter berusaha keras menyelamatkan Syamil dan melakukan Cardiopulmonary resuscitation (CPR). Sayangnya, bocah 11 tahun itu tidak bisa diselamatkan.
Untuk memastikan penyebab kematiannya, jenazah Syamil dikirim ke Unit Forensik Rumah Sakit Raja Perempuan Zainab II (HRPZ II) untuk dilakukan post-mortem atau autopsi. Hasilnya, Syamil meninggal karena sengatan panas dan dehidrasi.
Baca juga: 5 Kasus gegara Daging Babi Berujung Bui |
"Semua organ dalamnya, termasuk jantung dan ginjalnya kusut atau mengikal. Darah dan cairan di tubuhnya sudah mengering," ungkap Wanie.
Dirjen Kesehatan Kelantan, Datuk Dr Zaini Hussin membenarkan bahwa Syamil meninggal karena mengalami heatstroke dan dehidrasi.
Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini.