Ada Patung Buddha di Pelabuhan Mesir Kuno, Pertanda Apa?

Kabar Internasional

Ada Patung Buddha di Pelabuhan Mesir Kuno, Pertanda Apa?

Tim detikInet - detikJabar
Jumat, 05 Mei 2023 05:00 WIB
Patung Buddha setinggi dua kaki yang ditemukan di Berenike, Mesir
Patung Buddha setinggi dua kaki yang ditemukan di Berenike, Mesir (Foto: Egyptian Ministry of Tourism and Antiquities)
Bandung -

Para arkeolog menemukan patung Buddha setinggi dua kaki atau sekitar 60 cm di Berenike, sebuah kota pelabuhan Mesir kuno dekat Laut Merah. Penemuan ini diperkirakan dapat menyoroti hubungan perdagangan antara India dengan bangsa Romawi.

Artefak Buddha yang ditemukan memiliki detail gaya yang kemudian disimpulkan oleh peneliti bahwa peninggalan tersebut dibuat di Alexandria sekitar abad ke-2 SM seperti yang dituliskan dalam laman Smithsonian Magazine.

Patung Buddha tersebut memberikan bukti akan perdagangan yang dilakukan antara Romawi Kuno dan India. William Dalrymple, dari New York Review of Books, mengungkapkan bahwa artefak ini menjadi Buddha pertama yang ditemukan di sebelah barat Afghanistan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peninggalan tersebut terbuat dari marmer Mediterania yang dilengkapi dengan mahkota mengelilingi kepala patung serta dilapisi sinar matahari.

Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir dalam pernyataannya mengungkapkan bentuk mahkota dan sinar tersebut memiliki makna untuk menunjukkan pikiran yang bersinar.

ADVERTISEMENT

Selain temuan patung Buddha, terdapat temuan lain yang juga menunjukkan terhubungnya kekaisaran Romawi dengan dengan India Kuno. Salah satunya ialah prasasti dalam bahasa Sanskerta yang berasal dari masa pemerintahan Kaisar Marcus Julius Philippus atau Phillip si Arab.

Temuan-temuan tersebut membantu kita untuk mengetahui peran unik yang dimainkan oleh Mesir yang merupakan pusat rute perdagangan.

"Terletak di pusat rute perdagangan yang menghubungkan Kekaisaran Romawi dengan banyak bagian dunia kuno" ungkap kementerian purbakala Mesir.

Pemerintah Mesir menyebut Berenike yang merupakan salah satu pelabuhan terbesar di Mesir berdiri sekitar abad ke-3 SM dan dikuasai oleh Romawi. Sayangnya, pelabuhan ini ditinggalkan pada abad ke-6 SM.

Penggalian yang dilakukan di Berenike merupakan kerja sama antara Amerika dan Polandia. Tim Amerika dipimpin oleh Steven Sidebotham, sejarawan dari Universitas Delaware sedangkan tim Polandia dipimpin oleh Mariusz Gwiazda, seorang arkeolog dari Universitas Warsawa.

Sidebotham telah melakukan penggalian sejak tahun 1994. Ia dan timnya terus menggali terkait sejarah pelabuhan yang kini telah ditinggalkan di Laut Merah meskipun di tengah kekuatan politik yang selalu berubah serta kekurangan anggaran.

Baca Selengkapnya di detikInet

(yum/yum)


Hide Ads