Imam Masjid Al-Muhajir Muhammad Basri Anwar (24) mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari seorang warga negara asing (WNA) bernama Brenton Craig Abbas Abdullah McArthur.
Pada Jumat (28/4) pagi, Basri yang sedang menyetel bacaan murothal Al-Quran melalui telepon genggamnya di dalam masjid didatangi Brenton. Bule asal Australia ini mengaku terganggu dengan suara murothal yang tersiar dari speaker masjid.
Brenton yang datang dengan kesal tiba-tiba mematikan lantunan murothal yang disetel. Bukan cuma itu, Brenton juga memaki-maki Basri bahkan meludahi wajah Basri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian itu terekam dalam CCTV masjid, videonya viral di media sosial dan membuat polisi turun tangan. Brenton pun langsung diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap melakukan tindakan tidak menyenangkan dan penghinaan pada Sabtu (29/4).
Usai kejadian itu, Basri mengaku menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada pihak kepolisian. Dia mengaku telah memaafkan Brenton.
"Saling maafkan saja lah. Intinya saya sudah serahkan semua ke pihak berwajib," kata Basri, Selasa (2/5/2023).
Namun Basri mengungkapkan Brenton secara khusus belum meminta maaf kepada dirinya setelah kejadian Jumat kemarin. Basri juga menyatakan sempat meminta maaf kepada Brenton yang merasa terganggu.
"Kalau dia minta maaf otomatis saya harus memaafkan soalnya saya sempat minta maaf ke beliau tapi dia tidak mau jabat tangan saya," ungkapnya.
"Alasannya dia tidak mengakui kesalahannya intinya dia tidak mengakui kesalahannya bahwa dia telah melakukan perbuatan tersebut," sambungnya.
Ditempat yang sama, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan jika dalam islam, saling memaafkan adalah hal yang baik dilakukan. Uu menginginkan agar Brenton mau mengakui perbuatannya dan meminta maaf langsung kepada Basri dan khususnya kepada umat islam.
Baca juga: Kelam Hidup Bule Bengal Usai Ludahi Imam |
"Kan dalam islam ada kata maaf, kalau bisa diadakan disini (Masjid Al-Muhajir) islah disini memafkan dan dia (Brenton) minta maaf disini itu mungkin menurut kami afdol," kata Uu saat menemui Basri.
Namun untuk soal hukum, Uu menyerahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian. "Tapi kami, serahkan ke polisi yang menindak, tapi secara pribadi umat islam ada kata maaf kenapa tidak kalau takmir masjid disini menerima," pungkasnya.
(bba/dir)