6 Penemuan Anak Bangsa, Ada Pemecah Persamaan Helmhotz dari Tasikmalaya

6 Penemuan Anak Bangsa, Ada Pemecah Persamaan Helmhotz dari Tasikmalaya

Tim detikInet - detikJabar
Selasa, 02 Mei 2023 09:00 WIB
Presiden RI ke-3 BJ Habibie tutup usia hari ini, Rabu (11/9/2019). Sang jenius kebanggaan Indonesia ini pun punya senyum yang khas. Berikut foto-fotonya.
BJ Habibie, salah satu sosok yang temuannya mengharumkan Indonesia. (Foto: Antara Foto)
Bandung -

Tahukah detikers, ternyata anak bangsa sejak dulu mampu mengharumkan nama Indonesia dengan temuan-temuannya. Tanpa kita sadari banyak anak bangsa yang berkontribusi pada dunia.

Tak cuma dalam satu bidang, penemuan dari Indonesia ini ada dalam berbagai ilmu pengetahuan. Berikut daftarnya dirangkum oleh tim detikINET:

1. Crack Propagation

B.J. Habibie, Presiden ketiga RI ini memang terkenal akan kepintarannya. Dia merupakan sosok yang memperkenalkan teori crack propagation, sebuah teori pendeteksian rambatan kerusakan konstruksi badan pesawat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga berhasil meringankan bobot pesawat kosong tanpa berat penumpang dan bahan bakar hingga 10%, bahkan hingga 25% setelah material komposit dimasukkan ke dalam badan pesawat.

Alumnus Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen ini juga berkontribusi dalam kelahiran pesawat pertama karya anak bangsa N-250 Gatotkaca. Pesawat ini melakukan penerbangan perdana pada 10 Agustus 1995. Karya-karya B.J. Habibie membuatnya dikenal sebagai Bapak Teknologi di Indonesia.

ADVERTISEMENT

2. Pembasmi Demam Berdarah Dengue

Prof dr Adi Utarini, MSc, MPH, PhD, bersama dengan timnya dalam Eliminate Dengue Project di Yogyakarta berhasil membuat teknologi untuk mengurangi kasus demam berdarah. Penyakit ini adalah salah satu penyakit berbahaya dan mematikan. Hasilnya, dia dan tim berhasil mengurangi 70% kasus di sejumlah kota besar di Indonesia.

Pencapaian ini membuat Prof Uut masuk daftar Nature's 10: Ten People Who Helped Shape Science in 2020 dari jurnal ilmu pengetahuan Nature dan 100 Orang Berpengaruh di Dunia 2021.

3. Pemecah Persamaan Helmhotz

Ahli matematika kelahiran Tasikmalaya Jawa Barat, Yogi Ahmad Erlangga berhasil menyelesaikan persamaan Helmholtz menggunakan matematika numerik secara cepat. Dosen Teknik Penerbangan ITB ini mendapati, metode 'ekuasi Helmhotz' dapat mempercepat permrosesan data seismeik dalam survei cadangan minyak bumi.

Temuan lulusan Prodi Aeronautika dan Astronautika, Teknik Penerbangan ITB tersebut menemukan persamaan Helmholtz membuat pemrosesan data seismik menjadi seratus kali lebih cepat. Risetnya saat tesis di Delf University of Technology tersebut menarik perusahaan minyak internasional tertarik mendanai penelitiannya.

4. Jumlah Kromosom

Di bidang biologi, Dr Joe Hin Tjio dari Pekalongan, Jawa Tengah, melakukan penelitian mengenai jumlah kromosom yang dimiliki manusia. Tiap manusia memiliki 26 pasang atau 46 buah kromosom yang membawa miliaran DNA. Penelitian itu dilakukan di Institute of Genetics of Sweden di University of Lund, Swedia di tahun 1956 dan dipublikasikan di jurnal genetika kredibel Hereditas.

5. Sosrobahu

Tjokorda Raka Sukawati, seorang insinyur asal Indonesia menemukan konstruksi Sosrobahu atau sistem Landasan Putar Bebas Hambatan (LPBH). Sistem ini memudahkan pembangunan jalan layang tanpa mengganggu lalu lintas.

Dari penemuannya ini, pembangunan jalan layang menjadi tak menimbulkan kemacetan maupun gangguan arus lalu lintas lainnya. Teknik Sosrobahu merupakan teknik konstruksi yang digunakan untuk memutar bahu lengan beton jalan layang.

Dengan Teknologi Sosrobahu, pembuatan pier head dilakukan sejajar garis jalan sehingga tidak memerlukan ruang bebas yang luas dan setelah selesai dilakukan pemutaran. Hasil temuan alumni teknik sipil ITB ini digunakan untuk membangun jembatan terkenal di Seattle.

6. Cakar Ayam

Prof Ir Sedijatmo, alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1961 memperkenalkan metode cakar ayam untuk digunakan di berbagai pembangunan di dalam dan luar negeri.

Konstruksi cakar ayam ini merupakan bentuk pondasi umum yang digunakan pada bangunan bertingkat, salah satu metode rekayasa teknik pondasi yang memungkinkan pembangunan struktur pada tanah lunak seperti rawa-rawa.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di detikInet dengan judul "6 Penemuan Anak Bangsa yang Diakui Dunia, Top Markotop!"




(aau/tey)


Hide Ads