Cerita Masjid Hijrah Kolong Tol: Ibadah di Antara Bising Kendaraan

Cerita Masjid Hijrah Kolong Tol: Ibadah di Antara Bising Kendaraan

Anzala Ajra, Alya Larasati - detikJabar
Minggu, 30 Apr 2023 11:00 WIB
Bandung -

Suara deru kendaraan terdengar mengiringi para jamaah yang sedang berjalan menuju sebuah masjid sederhana yang terletak di bawah jalan tol Buahbatu.

Tak jarang suara klakson terdengar bersahutan di jalan perbatasan Buahbatu dan Bojongsoang tersebut. Pengendara yang lewat di kawasan tersebut juga ikut menepi tak kala mendengar lantunan adzan Isya yang merdu.

Di balik bilik masjid sederhana tersebut, beberapa orang terlihat berdiri sambil menundukkan kepala dan menutup matanya berdoa kepada Yang Maha Kuasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana yang kita ketahui ada beberapa waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa, salah satunya adalah ketika di antara azan dan iqamat.

Masjid Hijrah Bawah Jembatan Tol Buat Batu (BJTB)Masjid Hijrah Bawah Jembatan Tol Buat Batu (BJTB) Foto: Alya Larasati

Pengendara yang terdiri dari ojek online, sopir truk dan para musafir yang baru datang pun bergegas mengambil air wudhu di bilik sederhana yang disediakan Masjid Hijrah Bawah Jembatan Tol Buat Batu (BJTB)

ADVERTISEMENT

Suara gemuruh kendaraan yang berlalu lalang di jalan layang tol tidak menghilangkan syahdunya adzan yang sedang dikumandangkan. Hempasan angin dingin malam itu membuat para jamaah merapatkan jaketnya dan bersiap melakukan salat Isya.

Gema lantunan ayat suci yang dikumandangkan begitu terdengar indah di malam yang dingin itu. Sesekali juga terdengar gemuruh petir yang sepertinya menjadi pertanda akan turun hujan di malam itu.

Shaf sholat tarawih malam itu memang tidak terisi penuh, namun hal ini tidak mengurungkan semangat untuk mengejar rahmat-Nya di bulan yang suci Ramadan kemarin.

Memang betul, jamaah tarawih masjid bawah tol buah batu memang tidak terlalu banyak. Saepul Rohmat (44) selaku pengurus masjid tersebut mengungkap semenjak awal puasa, kegiatan tarawih dan itikaf di tempat ini selalu aktif berjalan. Jamaah yang ikut hadir umumnya dididominasi dari warga sekitar dan musafir yang sedang di perjalanan.

"Kegiatan tarawih dari malam pertama alhamdulillah selalu berjalan. Paling minimal itu 3 shaf, kan itu satu shafnya sekitar 27 orang ya. Jamaah kebanyakan dari warga sekitar atau ada juga yang musafir dan ojol yang lagi mangkal" ujar Saepul.

"konsisten terus insyaAllah kalau untuk tarawih," ujar Saepul.

Selepas salat Isya, sebagian orang terlihat meninggalkan kawasan masjid dan melanjutkan kembali perjalanannya. Sebagian lagi terduduk dan menunggu khatib untuk memberikan khutbah tarawihnya. Dingin dan bising, dua kata yang menggambarkan suasana tarawih di masjid bawah Tol Bojongsoang.

Manakala khatib menyampaikan khutbahnya, acap kali lantai masjid ikut bergetar entah karena kendaraan besar sedang melewat atau getaran dari jalan tol.

Setelah khutbah selesai, dilanjutkan dengan salat sunnah tarawih. Salat di bawah jembatan tol Buahbatu tentunya dapat memberikan atmosfer baru dalam beribadah.

Artikel ini merupakan tulisan kolaborasi dari mahasiswa peserta Kampus Merdeka di detikJabar

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads