Suhu samudera mendadak meningkat. Bahkan, mencatatkan rekor. Fenomena naiknya suhu mengusik ketenangan ilmuwan.
Mengutip detikInet, yang melansir Metro.co.uk melaporkan sejak 1 April hingga hari ini, Sabtu (29/4/2023), temperatur lautan tembus 21,1 derajat celsius dalam 6 hari berurutan. Kenaikkan suhu ini merupakan catatan tertinggi dan melebihi rekor sebelumnya, yakni 21 derajat celsius di tahun 2016.
Ilmuwan khawatir dengan kondisi laut yang hangat. Termasuk soal pengaruhnya terhadap suhu global keseluruhan. Terlebih lagi, dikombinasi dengan ramalan El Nino yang kuat selama beberapa bulan ke depan, fenomena itu dapat mendorong dunia mendekati peningkatan suhu global 1,5 celsius yang telah dijanjikan dicegah oleh pemerintah internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, ilmuwan masih mencari tahu apa penyebab sesungguhnya suhu di laut mendadak hangat. Kemungkinan memang ada kaitannya dengan dimulainya El Nino serta pemanasan global. Jika demikian, suhu lautan berpotensi terus naik dan kembali mengukir rekor dalam waktu dekat.
llmuwan termasuk ahli kelautan National Oceanic and Atmospheric Administration, Gregory C Johnson, mengatakan El Nino bukanlah pemicunya. Ia menyebut ada beberapa gelombang panas laut atau titik pemanasan tak sesuai dengan pola El Nina,seperti di Pasifik utara dekat Alaska dan lepas pantai Spanyol.
"Ini adalah pola yang tidak biasa. Ini adalah peristiwa ekstrem dalam skala global, adalah sinyal yang sangat besar. Saya pikir akan membutuhkan beberapa tingkat upaya untuk memahaminya," cetus pakar dari Princeton University, Gabe Vecchi.
Sekadar diketahui, El Nino terakhir melanda pada 2016. Kemudian, muncul fenomena cuaca La Nina yang dingin. Meski tanpa El Nino, suhu bumi terus meningkat.
Masyarakat pun harus waspada dengan fenomena tersebut. Sebab, fenomena menghangatnya suhu lautan bisa berpotensi kekeringan, musim panas panjang dan sebagainya.
Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini
(sud/dir)