Bule Australia Ludahi Imam Saat Setel Murrotal, Polisi Turun Tangan

Bule Australia Ludahi Imam Saat Setel Murrotal, Polisi Turun Tangan

Wisma Putra - detikJabar
Jumat, 28 Apr 2023 21:44 WIB
Imam masjid di Bandung diludahi bule.
Imam masjid di Bandung diludahi bule. (Foto: Wisma Putra)
Bandung -

Polrestabes Bandung menyelidiki kasus peludahan imam masjid yang dilakukan oleh Warga Negara Asing (WNA) berinisial MBCAA (48).

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono langsung menyambangi Masjid Al-Muhajir, Buahbatu, Kota Bandung, Jumat (28/4/2023) malam.

Budi bersama jajarannya langsung menemui korban Imam Tetap Masjid Al-Muhajir Muhammad Basri Anwar (24) untuk mengetahui kronologi kejadian ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi kami melihat berita viral di medsos yang ada seorang warga negara asing yang melakukan perbuatan tidak menyenangkan di salah satu masjid di daerah Bandung," kata Budi kepada wartawan usai lakukan pertemuan.

"Kami langsung melakukan pengecekan, hasil keterangan sementara dari korban, sudah membuat LP dan sedang kita mintai keterangan," tambah Budi.

ADVERTISEMENT

Bule Australia

Imam Tetap Masjid Al-Muhajir Muhammad Basri Anwar (24) mengatakan, dari informasi pihak hotel bule tersebut merupakan warga Australia.

"Warga Australia," kata Basri kepada detikJabar ditemui di Masjid Al-Muhajir, Jumat (28/4/2023) malam.

Dari passport yang diterima detikJabar, pelaku peludahan imam masjid ini berinisial MBCAA berusia 48 tahun. Passport itu dibuat pelaku tahun 2020 lalu dan habis 2030 mendatang.

Basri menyebut, bule itu sudah check out dari hotel yang digunakan untuk menginap. "Sudah check out, tadi Pukul 09.00 WIB," ujarnya.

Dia gak tahu pelaku adalah wisatawan atau menetap di Bandung, namun dugaan karena menginap di hotel bule tersebut merupakan wisatawan.

"Katanya dia wisatawan, punya passport juga, wisatawan yang datang ke Bandung," tuturnya.

Sebelumnya, Basri mengambil hikmah dalam kasus yang menerpanya. Dirinya mengaku belajar sabar dengan kejadian ini.

"Kejadian ini, banyak pelajaran yang saya dapatkan, zaman rasul kita diludahi, dilempar masih sabar, pelajaran yang saya ambil sabar itu luar biasa," ujarnya.

Tapi menurut Basri, aksi yang dilakukan bule itu cukup disayangkan. "Tapi sangat disayangkan, orang non muslim di Indonesia tolerasinya kuat," ucapnya.

Basri menambahkan, menyetel lantunan Al-Quran di Hari Jumat pagi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di masjid tersebut. "Jadi kita setiap Jumat ada Junsih, Jumat Bersih, di hari Jumat kita wajib dengar suara lantunan Al-Quran," tambahnya.

Basri mengaku, akibat kejadian ini dirinya trauma. Apalagi saat kejadian, dia hanya seorang diri di masjid tersebut karena jemaah yang ada di masjid tersebut sudah pulang selepas menunaikan salat subuh.

"Saya sendiri, trauma, makannya lari ke dalam kantor, hampir, tangannya hampir main, kalau gak lari, saya hampir kena tonjok," pungkasnya.

(wip/yum)


Hide Ads