Berbagai peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini. Seperti Kemenkumham Jabar cek heboh 'kamar kos' di Rutan Kebonwaru, hingga seorang istri tewas dibunuh suami.
Semua terangkum dalam berita Jabar Hari Ini, Jumat (28/4/2023).
Kemenkumham Jabar Cek Heboh 'Kamar Kos' di Rutan Kebonwaru
Jagat maya diramaikan dengan foto kamar yang dihuni narapidana di rumah tahanan (Rutan) Kebon Waru yang memiliki fasilitas lengkap bak kamar kos-kosan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari penelusuran detikJabar, Jumat (28/4/2023) foto yang menggambarkan suasana kamar rutan bak kos-kosan itu diunggah salah satu akun Twitter.
"Sekedar info, kamar lapas cita rasa kos2an ini ada di Lapas I Kebonwaru Bandung. Statusnya sudah WBK!" tulis caption postingan tersebut. Gambar tersebut diposting, Kamis (27/4) kemarin.
Foto pertama, seorang pria yang wajahnya diblur asyik tiduran di atas kasur dengan seprai bergambar kartun Keroppi. Pria itu menyilangkan kaki dan asyik memainkan telepon genggam. Selain itu, fasilitas didalam kamar itu terdapat meja dan aquarium.
Di foto kedua, seorang pria juga dengan menumpangkan kaki asyik memainkan telpon genggam di kasus. Sama seperti foto sebelumnya, di kamar itu juga ada aquarium.
Aquarium itu, disimpan di atas lemari baju, selain itu ada juga sound sistem di kamar itu. Kedua kamar itu juga, dilapisi oleh walpaper.
detikJabar mengkonfirmasi terkait gambar-gambar tersebut. Kepala Subbagian Humas, Reformasi Birokrasi dan Teknologi Informasi Kemenkumham Jabar Ginni Dewi Ridhawati akan menelusuri informasi tersebut.
"Saya belum dapat informasi tersebut," kata Ginni dikonfirmasi via pesan singkat.
Pihaknya akan menelusuri, terkait kebenaran gambar-gambar tersebut. "Kami telusuri dulu ya," ujarnya.
Happy Ending Lansia Nyasar di Cisumdawu, Disambangi Jusuf Hamka
Video viral pasangan lanjut usia (lansia) yang kesasar memasuki ruas jalan Tol Cisumdawu menyedot perhatian Direktur PT. Citra Karya Jabar Tol (CKJT), Jusuf Hamka.
Jusuf Hamka pun langsung menyambangi kediaman pasangan lansia itu yang bernama Ojo Sujono (77) dan Halimah (76) di Dusun Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara, Jumat (28/4/2023).
Jusuf datang dengan didampingi Direktur Teknik dan Operasional PT CKJT Bagus Medi Suarso. Dalam kunjungannya, Jusuf berjanji akan mempekerjakan empat cucu dari sejoli lansia itu.
"Udah empat orang (cucu dari Ojo dan Halimah) ya, pasti (dipekerjakan), jadi saya prioritaskan, bukan hanya cucunya pak Ojo, warga Sumedang juga sudah banyak dan Majalengka juga sudah banyak," ungkap Jusuf kepada beberapa wartawan di lokasi.
Jusuf pun berkomitmen, selama masih ada lapangan kerja di Tol Cisumdawu, dirinya akan mendidik warga sekitar jalan tol agar dapat bekerja sebagai tenaga ahli.
Dalam kesempatan itu, Jusuf pun mengungkapkan tentang rencananya yang akan membangun sebuah rest area terbaik di Indonesia di kawasan Tol Cisumdawu.
Jusuf berharap dengan adanya rest area sekaligus objek wisata itu dapat menimbulkan efek berganda bagi kemajuan ekonomi di daerah.
Diberitakan sebelumnya, Momen mudik Lebaran kerap menghadirkan beragam cerita bagi yang bertugas di lapangan. Seperti momen yang dialami polisi yang berjaga di Pos Terpadu Polres Sumedang yang berlokasi di Kawasan Karapyak, Kecamatan Sumedang Utara.
Mereka sempat dikagetkan oleh pasangan lanjut usia (lansia) yang sedang berjalan menyusuri ruas jalan Tol Cisumdawu.
Sebagaimana dalam tayangan video viral yang dibagikan oleh akun tiktok @info MJLK. Saat ini, video tersebut sudah disukai ratusan ribu dan belasan ribu komentar.
Dalam video tersebut, dua orang polisi tampak kaget saat melihat pasangan lansia yang sedang berjalan menyusuri ruas jalan tol. Mereka pun langsung menghampirinya.
Halaman Rumah 'Surga' Cianjur Amburadul Usai Viral
Rumah Abah Jajang dikunjungi ribuan wisatawan usai viral lantaran memiliki pemandangan bak 'surga' dunia. Namun hal itu malah membuat halaman hijau rumah Abah Jajang amburadul.
Rerumputan hijau di halaman rumah 'surga' Abah Jajang yang menambah keindahannya kini sudah berubah menjadi hamparan tanah dan lumpur.
Kerusakan itu disebabkan banyaknya wisatawan yang datang menginjak rumput tersebut untuk mengambil foto. Pasalnya lokasi halaman rumah Abah Jajang merupakan spot foto paling cantik dan Instagramable.
Endang Supyandi, anak Abah Jajang, mengatakan sejak viral saat bulan Ramadan, rumah Abah Jajang jadi banyak dikunjungi wisatawan. Puncaknya ribuan wisatawan datang ketika libur lebaran.
"Setelah viral banyak yang datang. Paling banyak setelah lebaran. Sehari bisa di atas 1.000 orang yang datang. Dari wisatawan lokal atau luar kota," ujar dia, Jumat (28/4/2023).
Menurutnya selain pengunjung yang datang untuk melihat langsung pemandangan alam dari rumah Abah Jajang dan berfoto, tidak sedikit juga yang camping dan menginap di kamar yang disewakan.
"Kebanyakan yang datang untuk foto-foto, karena kalau camping dan menginap terbatas tempatnya," ucapnya.
Hal itu membuat halaman rumah Abah Jajang rusak. Tetapi Abah mengaku tidak keberatan, lantaran menganggap kedatangannya membuat suasana rumah menjadi hangat.
"Ya Abah mah tidak marah, bilangnya jadi haneuteun (hangat) suasana rumah. Rencananya ditanam lagi dan dipupuk lagi supaya hijau. Karena kan tanggal 2 April sekolah sudah masuk, dan libur kerja berakhir. Jadi bisa ditanam lagi supaya hijau halaman," kata dia.
Selain itu, kini juga dibangun dua buah saung di depan rumah anak Abah Jajang yang jaraknya sekitar 10 meter dari lokasi rumah Abah.
"Iya dibangun juga sasaungan untuk pengunjung yang ingin istirahat. Sekaligus tempat berteduh kalau hujan," kata dia.
Nyawa Rani Melayang Ditusuk Pedang Suami di Hari Lebaran
Malang nasib Rani Andiani (23) alias QueenRara_ wanita yang merupakan warga Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat itu tewas di tangan suaminya sendiri Salman Fadilah (27). Korban tewas dengan cara ditusuk menggunakan pedang berbentuk pipa.
Aksi pembunuhan ini terjadi di rumah pelaku yang berada di Jalan Kebon Jayanti, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Sabtu (22/4) lalu sekitar Pukul 04.00 WIB atau bertepatan Hari Raya Idul Fitri.
Korban tewas setelah mendapatkan tiga pukulan yang salah satunya menggunakan botol sirup dan tiga tusukan yang dilayangkan tersangka di bagian dada dan tangan kirinya.
Kronologi kasus tersebut, tersangka diminta korban agar diantarkan bertemu dengan teman-teman lamanya di SD Sukapura yang berjarak 300 meter dari kediaman Pukul 01.00 WIB. Setelah diantar korban bertemu dengan laki-laki, tersangka pun pulang ke rumahnya dan sampai pukul 02.00 WIB korban tak kunjung kembali.
Sepulang pelaku ke rumahnya, dia mengambil jaket milik korban dan membuangnya ke selokan depan rumah dan fotonya dikirim ke korban.
Pukul 04.00 WIB korban pulang dan marah-marah menanyakan kenapa jaketnya dibuang dan akhirnya terjadi cekcok mulut. Tersangka pun melakukan pemukulan kepada korban.
Rani dibunuh sang suami dengan menggunakan sebilah pedang berbentuk pipa. Korban alami tiga luka tusuk di dada dan lengan kirinya.
Dari foto yang dilihat detikJabar, luka parah terjadi di dada korban. Luka itu membuat keluar banyak darah yang membasahi pakaian korban.
Selain itu, tusukan yang diarahkan pada lengan kiri korban menimbulkan luka robek yang juga mengeluarkan banyak darah.
Usai lakukan penusukan terhadap korban, pelaku pun melarikan diri dan dilakukan pengejaran oleh Unit Reskrim Polsek Kiaracondong dan Satreskrim Polrestabes Bandung.
Kepada polisi, Salman mengaku, jika istrinya ia nikahi sejak enam tahun lalu. "Nikah 2017," kata Salman menjawab pertanyaan Budi Sartono.
Salman juga menyebut, jika dirinya sudah pisah ranjang sejak tiga tahun lalu. Meski demikian dia dan korban belum sah bercerai.
"Pisah ranjang 2019," ujar Salman. Bukti jika Salman belum bercerai dengan Rani, diperlihatkan dari buku nikah yang ditunjukan Budi Sartono sebagai barang bukti dalam kasus ini.
Salman mengaku, sebelum insiden berdarah itu terjadi, dia terbakar api cemburu karena istrinya diduga bertemu teman prianya dan tak kunjung pulang ke rumahnya.
"Iya (cemburu)," ucap Salman singkat.
"Pelaku berhasil ditangkap di daerah Subang, Tanggal 27 April di rumah teman tersangka," ucap Budi.
Tersangka disangkakan Pasal 338 Jo 351 ayat (3) KUH Pidana jo Pasal 44 ayat (3) UU PKDRT. "Ancaman 15 tahun penjara," pungkasnya.
Sah! Lucky Hakim Tak Lagi Jadi Wakil Bupati Indramayu
Lucky Hakim akhirnya dinyatakan secara sah mundur dari jabatan Wakil Bupati Indramayu usai keluarnya Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri terhitung Rabu (26/4/2023). DPRD Kabupaten Indramayu akan segera membentuk panitia pemilihan.
"Udah, udah dibacakan di paripurna kemarin. Artinya atas dasar surat yang kami terima dari Kemendagri sudah dianggap bahwasanya sudah diterima atas usulan pengunduran diri dari Pak Lucky Hakim oleh Mendagri oleh Dirjen OTDA kemarin," kata Ketua DPRD Kabupaten Indramayu Syaefudin, Jumat (28/4/2023).
Usai pengumuman tersebut, DPRD Indramayu akan menindaklanjuti surat keputusan atas mundurnya Lucky Hakim. Terdekat adalah membentuk panitia pemilihan.
"Jadi setelah ini kita akan sampaikan karena Bupati juga dapat surat. Nanti kita bikin namanya panlih. Panlih itu dibentuk oleh DPRD melalui produk namanya produk DPRD," ujar Kang Udin singkat.
Namun, ia tidak menyebutkan rinci terkait jadwal pembentukan panitia pemilihan Wakil Bupati Indramayu. Sebab, proses itu tidak diatur oleh ketentuan waktu.
"Secepatnya, karena tidak diatur oleh waktu juga," ujar dia.
Dilihat detikJabar dalam tayangan sidang paripurna DPRD Kabupaten Indramayu tentang penyampaian hasil kerja pansus terhadap pembahasan LKPJ Bupati Indramayu tahun 2022 pada Rabu (26/4) lalu, Di akhir sidang, Sekretaris DPRD Indramayu membacakan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.3-1060 tahun 2023 tentang pengesahan pemberhentian Wakil Bupati Indramayu, Provinsi Jawa Barat.
Disebutkan Lucky Hakim secara sah diberhentikan dengan hormat dari jabatan Wakil Bupati Indramayu dari hasil Pilkada serentak 2020. Keputusan tersebut berlaku sejak tanggal 8 Februari 2023.
Seperti diketahui sebelumnya, Lukcy Hakim telah melayangkan surat pengunduran diri kepada DPRD Indramayu beberapa waktu lalu. Bahkan, sebelum akhirnya mendapat keputusan dari Kementrian, Lucky Hakim sempat melakukan tabayyun dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.