.webp)
Ponpes Al-Zaytun Indramayu, Jabar, menjelaskan soal sosok perempuan yang berada di saf paling depan, dan bercampur dengan laki-laki. Al-Zaytun memiliki alasan menempatkan perempatan tersebut di saf paling depan.
Menurut informasi, sosok perempuan tersebut merupakan istri dari pimpinan Al-Zaytun, Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang.
"Saya ngambil dari informasi lain ternyata perempuan itu adalah istri Syekh (Panji Gumilang)," ujar Kasubag TU Kemenag Kabupaten Indramayu Aan Fathul Anwar kepada detikJabar, Kamis (27/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Aan mendapatkan keterangan dari pihak Al-Zaytun soal perempuan yang berada di saf depan. Al-Zaytun menjelaskan tentang sosok perempuan yang ada di saf depan bercampur dengan jamaah laki-laki. Bahwa keberadaan perempuan dalam saf salat tersebut merupakan bentuk pemuliaan pimpinan Al-Zaytun terhadap seorang perempuan.
"Jadi perempuan itu tidak mesti ada di sudut ujung beradanya. Itu pemahaman dia. Kalau kita kan menghargai pemahaman orang dan pola pikir beliau terkait dengan memuliakan perempuan tersebut," kata Aan.
Aan juga sempat ditanya oleh pimpinan Al-Zaytun tentang kesalahan memuliakan perempuan. "Dan perempuan yang ada di samping saya itu orang yang paling saya muliakan sekali, gitu. Apakah salah saya memuliakan perempuan?" kata-kata pimpinan Al-Zaytun kepada Aan.
Selain itu, sosok laki-laki yang duduk dalam barisan saf salat itu kabarnya merupakan seorang yang non Muslim.
"Yang non Muslim yang diem itu penghormatan kemanusiaan, ditempatkan lah di saf depan, kayak gitu. Walaupun dia (pria duduk dalam saf depan) tidak salat," ujar Aan.
Sementara itu, Aan juga meminta keterangan soal saf berjarak di Al-Zaytun yang menuai kontroversi. Terkait tata cara salat Idulfitri yang tak biasa itu, Aan mengaku membuka pembahasan dengan diawali dengan pakaian dan saf ketika salat. Menurut Aan kepada Al Zaytun bahwa pakaian yang dikenakan jama'ah sangat rapi dan bisa dijadikan contoh.
"Saya sampaikan juga ke Al-Zaytun bahwa memberikan contoh yang sangat baik dengan pakaian yang rapi ketika salat Idul Fitri, hampir semuanya menggunakan jas rapih lah secara keseluruhan. Tapi viral juga ya pak? Saya bilang begitu ke dia. Iya katanya apa yang diviralkan?," jelas obrolan singkat Aan dengan pimpinan Ponpes Al-Zaytun.
 Tangkapan layar foto yang diunggah akun Instagram @kepanitiaanalzaytun saat salat Idul Fitri 2023 di Ponpes Al-Zaytun, Kabupaten Indramayu. Foto: Istimewa |
Dari situ, Aan juga menanyakan tentang jarak saf salat yang tidak seperti pada umumnya. Dimana, saf ketika salat Idul Fitri kemarin mayoritas barisannya dirapatkan.
"Yang pertama dia mengambil dasar hukum surat Al-Mujadilah (QS:11), di situ disampaikan bahwa Berlapang-lapanglah dalam suatu majelis. Jadi memberikan area ruang untuk kita merasa nyaman dengan satu yang lain terkait social distancing," kata Aan jelaskan jawaban Al-Zaytun.
"Al-Zaytun itu protap kesehatan itu memang jadi pilihan dia dari awal itu tuh. Alhamdulillah biasanya diswab tadi sih enggak," imbuh Aan.
Memang kata Aan, Islam tidak melarang ketika salat berjarak. Malah dianjurkan untuk memberikan ruang kepada orang dan jangan berdesak-desakan.
"Saya juga kaget, menggunakan ayat yang 11 Al Mujadilah itu. Tapi kan kita menghargai tafsiran beliau (pimpinan Al-Zaytun) seperti itu terkait jarak yang digunakan," ungkap Aan dari penjelasan Al-Zaytun.
(sud/yum)
