Tumpukan sampah berserakan di beberapa titik Jalan Aminta Azmali, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Salah satunya di dekat kantor kecamatan.
Pantauan detikJabar, Jumat (28/4/2023) tumpukan sampah antara lain berada di Jalan Aminta Azmali dekat jembatan dan aliran sungai serta di dekat kantor Kecamatan Aminta Azmali. Jalan tersebut merupakan jalan alternatif menuju RS Bhayangkari atau Sekolah Setukpa Lemdikpol Polri.
Kondisi itu dikeluhkan oleh pengendara yang melintasi jalan tersebut. Dikdik (37) salah satunya. Dia mengatakan, sudah beberapa kali melewati jalan ini dan sampah masih menggunung di lokasi. Menurutnya, bau menyengat dari sampah itu cukup mengganggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya bau mana sudah sampai ke jalan. Masa nunggu luber baru diangkut. Dari Lebaran sudah numpuk, saya memang sering jalan sini kan motong ke Jalan Bhayangkara tempat kerja," kata Dikdik.
Selain Dikdik, beberapa warga yang berjalan kaki juga nampak menutup hidung menggunakan jilbabnya. Terlihat sampah yang dibuang ini tercampur antara sampah plastik dan sampah sisa makanan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Sukabumi Asep Iswara mengatakan, kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) yang krisis menjadi penyebabnya. Dia mengatakan, proyek TPA Cikundul yang dilakukan oleh Kementerian PUPR masih belum tuntas dan ditargetkan selesai pada tahun 2023 ini.
"Pembuangan semua di TPA Cikundul, kapasitas itu kalau yang lahan sudah habis, sekarang itu dalam kondisi darurat sebenarnya. Timbunan yang lama kita tumpuk lagi sambil kita tunggu penyelesaian proyek kementerian," kata Asep dalam sambungan telepon.
Bukan hanya permasalahan TPA, produksi sampah yang dibuang oleh masyarakat mengalami peningkatan saat libur lebaran Idulfitri. Dalam sehari, kata dia, pihaknya dapat mengumpulkan hingga 310 ton sampah.
"Menurut pengamatan kita, saat lebaran itu meningkat sampai 70 persen, jadi satu titik itu kadang diangkutnya satu kali jadi 2-3 kali. Perputaran (pembuangan sampah) jadi lebih banyak sementara petugas pada saat hari raya kecenderungannya ada yang berlebaran, mungkin baru hari ini petugas itu normal masuk semua, maklum lah ya," ujar Asep.
"Sekarang kita akan sisir titik-titik pembuangan sampah takut nanti ada yang tertinggal. Memang masih ada beberapa sampah yang belum maksimal atau optimal. Beberapa hari ke depan timbunan sampah pasca Idulfitri selesai baru kembali ke harian lagi," sambungnya.
Asep menuturkan, permasalahan sampah juga berhubungan dengan kedisiplinan warga masyarakat. Dia mengimbau agar warga menepati jadwal pembuangan sampah sehingga sampah tidak menumpuk di tempat pembuangan sampah (TPS).
"Yang jadi masalah itu kedisiplinan warga. Buang sampah itu kan jadwalnya dari jam 06.00 sampai jam 18.00 WIB tapi kadangkala mereka di luar jam itu buanh lagi, agak repot juga. Kita juga menyadari pemilihan sampah dari rumah masih kurang. Itu harus kita gencarkan ke depannya sehingga yang dibuang itu residunya," tutup Asep.
(mso/mso)