Laris Manis Tahu Sumedang di Arus Balik Jabar 2023

Laris Manis Tahu Sumedang di Arus Balik Jabar 2023

Istawa Faqih Atthoriq - detikJabar
Jumat, 28 Apr 2023 02:00 WIB
Pedagang di Cileunyi, Kabupaten Bandung
Pedagang di Cileunyi, Kabupaten Bandung (Foto: Istawa Faqih Atthoriq)
Bandung -

Tahu Sumedang adalah makanan khas berupa tahu yang berasal dari wilayah Sumedang Jawa Barat, yang membedakannya dari tahu pada umumnya adalah proses pembuatan yang menggunakan garam sebagai penggumpalan keledainya.

Selain itu, tahu Sumedang memiliki ukuran yang lebih kecil, hanya butuh satu atau dua gigitan untuk menghabiskannya.

Biasanya pedagang tahu Sumedang sering dijumpai di pinggir, makanan gurih ini selalu menjadi pelarian bagi para pengendara roda dua atau roda empat untuk mengganjal rasa lapar di perut mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemandangan inilah yang detikJabar temui di sepanjang Jalan Raya Cileunyi, Rancaekek Kabupaten Bandung atau lebih tepatnya di depan pintu gerbang tol Cileunyi. Di kawasan tersebut banyak sekali penjual Tahu Sumedang yang berjualan menggunakan kios sebagai tempat mereka menjajalkan daganganya.

Biasanya sebagai pelengkap mereka juga menjual makanan ringan lainnya seperti leuput, Ubi Cilembu dan berbagai minuman hangat.

ADVERTISEMENT

Salah satu dari banyak penjual yang mangkal di sana adalah Jajang (45). Ia membuka kios sederhananya selama 24 jam non stop untuk terus menyajikan tahu Sumedang yang hangat.

"Biasanya yang sering jajan di sini sih sopir-sopir yang istirahat sebelum masuk tol, mereka ngopi. Ada juga yang buru-buru, nah kalau itu suka saya bungkusin,". Ungkap Jajang pada (27/4/2023).

Tahu Sumedang seringkali dibungkus menggunakan bongsang atau sebuah keranjang kecil yang terbuat dari anyaman bambu. Satu Bongsang dijual dengan paket Rp20 ribu hingga yang paling besar adalah Rp40 ribu lengkap dengan sambal ataupun cabai rawit kecil.

Menurut para penjual Tahu Sumedang di kawasan Cileunyi, arus mudik hingga arus balik adalah berkah bagi dagangan mereka. Aisyah (30) salah satu penjual tahu Sumedang mengaku mendapatkan keberkahan dari musim mudik tersebut.

"Kalau bukan bulan mudik mah biasanya laku sehari 5 atau 7 bongsang, nah kalau lagi bulan mudik bisa sampai 10 atau kadang 15 juga, apalagi kalau arus balik biasanya mereka beli banyak buat oleh-oleh," kata Aisyah.

Selain menawarkan dagangan mereka di kios, para penjual tahu Sumedang tersebut juga menjajakannya dari satu kaca ke kaca mobil yang lain, tergantung kondisi lalu lintas yang macet atau padat merayap.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads