Beda Nasib Pengendara Jalur Puncak dan Jonggol Menuju Jakarta

Beda Nasib Pengendara Jalur Puncak dan Jonggol Menuju Jakarta

Ikbal Selamet - detikJabar
Selasa, 25 Apr 2023 16:47 WIB
Kondisi arus lalin Cianjur menuju Puncak, Selasa (25/4/2023).
Kondisi arus lalin Cianjur menuju Puncak, Selasa (25/4/2023). (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Kemacetan terjadi di Jalur Cianjur-Puncak mengalami kemacetan parah selama 24 jam pada Senin (24/4) hingga Selasa (25/4). Akibatnya pengendara terjebak kemacetan hingga belasan jam.

Namun berbeda nasib dengan pengendara yang menggunakan jalur alternatif Jonggol, arus lalulintas lancar. Meskipun jarak tempuh relatif lebih jauh, tetapi waktu tempat bisa lebih cepat karena tak terjebak kemacetan.

Ali Hildan (40) warga Cianjur mengaku dirinya yang hendak menuju Jakarta dengan melalui jalur puncak. Dia yang berangkat pada Senin (24/5) pagi sekitar pukul 06.00 Wib lantaran berpikir tidak akan terjadi kemacetan parah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun ternyata kemacetan sudah terjadi sejak kawasan Cugenang, dan berlanjut di Jalan Raya Cipanas.

"Saya berangkat dari rumah untuk bersilaturahmi dengan keluarga di Jakarta sejak Senin (24/4) pagi, tapi karena jalan padat, baru sampai Cipanas sekitar pukul 10.00 Wib, dan setelahnya terjebak macet sampai lagi di Puncak," kata dia saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (25/4/2023).

ADVERTISEMENT

Ali mengaku terjebak macet selama 15 jam di kawasan Puncak, terlebih di kawasan Riung Gunung, Puncak, Bogor.

Bahkan menurutnya, pengendara yang mengalami kemacetan serentak mematikan mesin kendaraan untuk menghemat BBM dan mencegah mesin terlalu panas.

"Majunya hanya sedikit-sedikit. Setelah itu terjebak macet lagi. Sekarang hampir tiga jam stuck di Riung Gunung, tidak maju sama sekali. Saya baru bisa lolos ke Cisarua itu subuh, setelahnya istirahat di jalan karena cape belasan jam diam di mobil," kata dia.

Menurutnya kemacetan di tahun ini merupakan yang terparah, sebab pada musim belasan sebelumnya kemacetan hanya berlangsung selama beberapa jam.

"Terparah bagi saya, karena sudah 15 jam terjebak, kemungkinan lebih lama lagi kalau melihat kondisi seperti ini. Padahal di lebaran sebelumnya paling terjebak macet 3-4 jam," kata dia.

Nasib berbeda dialami Gerry Rahardika (28). Dia memilih menggunakan jalur alternatif Jonggol untuk pergi dari Cianjur menuju Jakarta.

Selama perjalanan pegawai bank ini tak menemukan kemacetan. Bahkan arus lalulintas relatif lengang.

"Dapat kabar Puncak macet, meskipun jalur sudah dibuka saya tetap memilik lewat jalur Jonggol. Saya berangkat jam 04.00 Wib, dan sampai ke Jakarta jam 07.00 Wib. Jalan lengang, tidak ada macet. Bahkan kendaraan juga jarang," ungkapnya.

Di sisi lain, Kasatlantas Polres Cianjur AKP Anaga Budiharso, mengatakan arus lalulintas dari Cianjur menuju puncak sempat mengalami kemacetan parah selama 24 jam. Setelah diberlakukan oneway arus lancar selama tiga jam.

"Tadi pagi arus lalulintas lancar, karena diberlakukan oneway. Tapi sejak pukul 14.00 wib, arus lalin kembali macet karena terjadi penumpukan di kawasan Bogor," kata dia.

Dia mengaku sudah mengimbau pengendara untuk menggunakan jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi agar meminimalisir penumpukan di jalur puncak.

Bahkan dibandingkan dengan tetap melalui jalur puncak dengan kemacetan, jalur alternatif lebih cepat tiba meskipun jarak sedikit lebih jauh.

"Kalau jalur Jonggol jaraknya sekitar 84 kilometer dari Cianjur ke Cilengsi dan lewat Sukabumi ke pintu tol itu sekitar 100 kilometer. Tapi waktu tempu lebih singkat. Kalau lewat Jonggol hanya membutuhkan waktu 3 jam dan lewat Sukabumi 2 jam. Sedangkan lewat puncak yang jaraknya sekitar 54 kilometer menuju pintu tol Jagorawi itu bisa berjam-jam, karena kemacetan ini sulit untuk diprediksi," pungkasnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads