Jabar Hari Ini: Siswi SMK Cianjur Tewas Dibunuh Mantan Kekasih

Jabar Hari Ini: Siswi SMK Cianjur Tewas Dibunuh Mantan Kekasih

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 24 Apr 2023 22:00 WIB
Ilustrasi detikX kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo.
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono/detikX)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat pada Senin (24/4/2023) hari ini, beberapa diantaranya menyedot perhatian pembaca detikJabar, seperti terkuaknya kasus penemuan jasad gadis muda di Sungai Cianjur yang dibunuh mantan kekasih hingga ibu muda melahirkan di ambulans. Berikut rangkumannya dalam Jabar Hari Ini.

1. Siswi SMK Cianjur Dibunuh Mantan Pacar

Seorang gadis muda ditemukan tewas di Sungai Ciparay Desa Sukakarya, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (24/4/2023). Gadis yang masih duduk di bangku SMK itu diduga dibunuh lantaran ditemukan luka lebam di bagian leher.

Korban diketahui bernama Ria Puspita (18), siswi dari salah satu SMK di Kecamatan Pagelaran. Ria sempat dilaporkan hilang sehari sebelum ditemukan tewas. Gadis muda itu awalnya berpamitan untuk menemui pacarnya. Bahkan korban sempat menelepon keluarga dengan suara lirih dan menangis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah dijemput kekasihnya, beberapa jam kemudian korban menelepon keluarga sambil menangis. Tidak lama korban tidak bisa dihubungi dan hilang. Kemudian tadi pagi korban ditemukan sudah tewas di Sungai Ciparay," ujar Kapolsek Sukanagara AKP Tio, Minggu (24/4/2023).

Tio mengatakan korban diduga dibunuh kemudian jasadnya dibuang ke sungai, sebab ditemukan luka lebam pada leher korban. Selain itu terdapat luka sobek pada bagian kening. "Diduga dibunuh karena ada luka lebam seperti bekas cekikan," kata dia.

ADVERTISEMENT

Tak lama, polisi menangkap dua pembunuh Ria Puspita (18) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Keduanya ditangkap beberapa jam usai penemuan jenazah korban di Sungai Ciparay, Desa Sukakarya, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur. Kedua pelaku berinisial Ag dan D diamankan di rumahnya masing-masing.

Tio menuturkan kedua pelaku saat ini sudah diamankan di rumah tahanan Polsek Sukanagara. Diketahui otak pembunuhan kepada siswi SMK tersebut yaitu Ag yang merupakan mantan kekasih korban.

"Pelaku utama yakni Ag punya hubungan asmara dengan korban. Sedangkan D diduga terlibat dan ada di lokasi saat kejadian pembunuhan korban," ungkapnya.

2. Wisatawan Tewas di Perairan Sukabumi

Korban tewas akibat kecelakaan laut di wilayah perairan Kabupaten Sukabumi ditemukan, korban yaitu Azik (7) ditemukan mengambang di perairan Pantai Karang Panganten, Kecamatan Ciracap.

Informasi diperoleh detikJabar, jasad bocah berusia 7 tahun itu ditemukan, Senin (24/4/2023) pagi sekitar pukul 05.10 WIB. Korpos Basarnas Sukabumi Suryo mengatakan posisi korban ditemukan sekitar 1,5 km dari lokasi korban dinyatakan hilang.

"Satu korban ditemukan (tewas di Karang Panganten atas nama Azik. Azik itu ditemukan 1,5 kilometer dari tempat kejadian, ditemukan jam 05.10 WIB," kata Suryo kepada wartawan, Senin (24/4/2023).

Pantauan dan penyisiran korban diketahui memang diintensifkan sejak korban dikabarkan hilang pada Minggu (23/4/2023) kemarin. "Korban mengambang, terpantau oleh tim yang ada di darat," kata Suryo.

Tidak lama, tim SAR gabungan kembali menemukan dua korban tenggelam di perairan Kabupaten Sukabumi. Mereka ditemukan dalam kondisi meninggal di dua lokasi yaitu di Pantai Ombak Putih dan Batu Bintang. Dengan ditemukannya dua korban, total sudah empat korban berhasil dievakuasi dari tiga lokasi kejadian.

Korban pertama yaitu Rizki (14) ditemukan Senin (24/4) sekitar pukul 09.13 WIB pada radius 100 meter dari lokasi kejadian dalam kondisi terlentang dan mengapung di lautan.

"Kami beserta unsur SAR gabungan melakukan proses evakuasi terhadap korban dan dibawa menuju RSUD Palabuhan Ratu untuk proses selanjutnya." ungkap Koordinator Pos SAR Sukabumi Suryo Adianto, Senin (24/4/2023).

Menyusul kemudian sekitar pukul 11.58 WIB, Dio Saputra (15) korban tenggelam di Pantai Batu Bintang, ditemukan pada radius kurang lebih 150 meter dari lokasi kejadian.

"Korban Dio adalah korban yang terakhir di lokasi kejadian Pantai Batu Bintang setelah sebelumnya pagi tadi korban Edy Prayogo (25) ditemukan lebih dahulu. Dengan ditemukannya korban terakhir pada siang tadi maka secara resmi operasi SAR di Pantai Batu Bintang dinyatakan ditutup," jelas Suryo.

3. Longsor Tutup Jalan Dua Desa di Tasikmalaya

Jalan penghubung antar Desa Sukasenang dan Desa Cibalanarik, Kecamatan Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya, tertutup longsor. Peristiwa itu terjadi pada Senin (24/4/2023), ketika hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Analis Kesiap Siagaan Bencana BPBD Kabupaten Tasikmalaya Aam Muharam mengatakan longsoran berupa material tanah, rumpun bambu, bebatuan dan batang pohon menghalangi jalan sepanjang 15 meter tersebut. Tidak ada korban dalam peristiwa itu.

"Kejadian ini terjadi usai kawasan ini di landa hujan. Longsor tebing ini menimpa jalan," katanya, Senin (24/4/2023).

Saat ini petugas gabungan dari BPBD, Tagana, Polisi, TNI, relawan serta masyarakat sekitar masih berupaya membersihkan material.

"Proses pembersihan longsor gunakan manual serta penyemprot air. Mesin pompa juga diturunkan ke lokasi," kata Aam.

Saat ini, petugas terpaksa alihkan arus kendaraan ke jalur alternatif lain agar masyarakat masih bisa beraktivitas.

"Kami bersama polisi imbau pengendara melintasi alternatif lain supaya memang tidak jadi antrian. Pemotor tidak boleh melintas selama evakuasi. Rambu rambu peringatan bahaya longsor kami turut pasang," tambah Aam.

4. Viral Oknum Kades Selingkuh

Beredar di media sosial video oknum kepala desa (kades) di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, diduga selingkuh dan dibawa ke kantor polisi oleh warga. Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @motorninjazx pada Minggu (23/4/2023).

Hingga Senin (24/4/2023) pagi, video berdurasi 27 detik itu telah dilihat sekitar 290 ribu kali. Dalam video itu nampak seorang pria yang diduga oknum kepala desa di Kecamatan Cijeungjing dan seorang wanita duduk di sofa tertunduk malu.

Di dalam ruang kantor polisi yang belakangan diketahui di Polsek Cijeungjing, oknum kades dan perempuan itu dikelilingi sejumlah orang dan polisi. Diketahui oknum kades itu berinisial A, sedangkan wanitanya berinisial D.

Kasi Trantib Kecamatan Cijeungjing Hari membenarkan kejadian tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (24/4/2023). Warga memergoki oknum kades berada di rumah D yang masih berstatus istri orang.

Namun pada saat kejadian, menurut Hari, kades D kedapatan sedang berada di rumah D, namun tidak berbuat asusila. Warga yang mengetahuinya langsung membawa keduanya ke Polsek Cijeungjing.

"Kejadian Sabtu malam. Warga takut terjadi hal yang tidak diinginkan jadi dibawa ke Polsek Cijeungjing," ujarnya, Senin (24/4/2023).

Diketahui perempuan berinisial D tersebut masih berstatus istri orang. Namun saat ini sedang mengurus perceraian dengan suaminya dan sudah pisah rumah.

Sementara itu, Kapolsek Cijeungjing AKP Alan Dahlan membenarkan adanya warga Kertaharja Cijeungjing yang membawa kadesnya ke kantor polisi. Warga mencurigai oknum kades tersebut diduga berselingkuh dengan seorang wanita.

Ia membenarkan saat digerebek warga yang bersangkutan sedang duduk bertamu. Tidak ditemukan adanya tindakan asusila.

"Iya benar ada warga yang mengamankan seorang kades yang dicurigai berselingkuh dengan perempuan lain," ungkapnya.

5. Ibu Hamil Melahirkan di Mobil Ambulans

Yani Suryani, seorang ibu asal Ciambar, Kabupaten Sukabumi, terpaksa melahirkan di dalam ambulans saat terjebak kemacetan lalu lintas di gerbang tol Bocimi, Senin (24/4/2023). Dia melahirkan seorang anak perempuan yang sehat dan cantik.

Peristiwa dramatis itu diceritakan oleh sang suami, Ikin (45). Dia mengatakan, mulanya mereka dalam perjalanan dari Puskesmas Parungkuda menuju RSUD Sekarwangi.

Yani harus dibawa ke rumah sakit karena memiliki penyakit hipertensi sehingga membutuhkan penanganan medis. Sayangnya, saat melewati gerbang tol Parungkuda, mereka terjebak oleh kepadatan lalu lintas. Proses melahirkan pun terpaksa dilakukan di dalam ambulans.

"Awalnya dari rumah ke Puskesmas. Terus dirujuk ke Sekarwangi, akibat padatnya lalu lintas akhirnya melahirkan di jalan," kata Ikin kepada awak media.

Ikin mengaku sempat panik saat istrinya harus berjuang melahirkan di tengah jalan. Raut wajahnya pun berubah saat bayinya lahir.

"Alhamdulillah meski situasinya darurat. Ini baru pertama kali istri melahirkan anak di jalan. Kebetulan ini anak ketiga saya," ujarnya.

Karena khawatir akan kondisi ibu dan bayinya, mereka lantas membawa Yani ke Posko Terpadu Mudik Lebaran yang didirikan oleh Polres Sukabumi. Di sana dia mendapatkan penanganan medis sementara dari Puskesmas Parungkuda.

Kader Posyandu, Desa Munjul, Tati menambahkan, Yani memang harus dirujuk ke RSUD Sekarwangi karena memiliki penyakit bawaan hipertensi. Sebelumnya ia tak menduga akan ikut terjebak kemacetan di GT Parungkuda Tol Bocimi.

"Jadi ibunya itu kondisinya darah tinggi akan dirujuk ke (RSUD) Sekarwangi. Diperjalanan macet, akhirnya keburu lahir," kata Tati.

Setelah mendapatkan penanganan sementara di Pos Terpadu, Yani dilarikan ke RSUD Sekarwangi untuk mendapatkan penanganan medis darah tingginya dan penanganan pascamelahirkan.

Halaman 2 dari 2
(sya/iqk)


Hide Ads