Polisi di Bandung melakukan beberapa cara untuk menghadirkan kenyamanan di jalur wisata. Tujuannya untuk membuat wisatawan merasa aman dan nyaman saat memanfaatkan libur Lebaran di tempat wisata.
Di Kabupaten Bandung, warga yang mengunjungi Kawah Putih, Ciwidey, Kabupaten Bandung, dapat menikmati berfoto dengan polisi. Di sini juga terdapat beberapa fasilitas pernak-pernik polisi, di antaranya motor gede (moge), ada boneka polisi, dan lain-lain. Spot foto tersebut menjadi daya tarik masyarakat. Bahkan saat dibuka masyarakat langsung melakukan swafoto di spot foto tersebut.
Pengunjung asal Tangerang, Anton (40) mengatakan kehadiran polisi bisa membuat nyaman masyarakat. Sehingga masyarakat yang datang ke tempat wisata jadi lebih tenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya merasa nyaman, banyak polisi," ujar Anton, di Kawah Putih, Ciwidey, Senin (24/4/2023).
Ia mengaku sengaja datang ke Kawah Putih saat musim liburan ini. Ia baru pertama kali mengunjungi lokasi tersebut.
"Saya dari Tangerang khusus datang ke kawah putih. Walaupun udah bermacet-macet ria, tapi akhirnya senang datang ke Kawah Putih dengan pemandangan bagus. Terus banyak polisi-polisi juga, kita jadi merasa nyaman," katanya.
Pengunjung asal Cikalong, Mulyati (25), mengaku baru pertama kali bisa swafoto bersama polisi. Namun ia mengaku awalnya sempat merasa kaget.
"Baik polisinya, sukses terus lah. Saya juga baru pertama foto dengan polisi. Awalnya kaget, tapi ternyata pada baik-baik, seru juga," jelasnya.
![]() |
Pengunjung asal Surabaya, Selly (30) bahkan mengaku mendapatkan alat gendong bayi dari polisi. Ia pun menyebut sejumlah polisi yang melakukan pengamanan tersebut bersikap humanis.
"Saya dapet safety belt buat anak dari pak polisi. Seru sih, asyik, jadi kayak lebih dekat ke masyarakat juga, anak-anak juga jadi senang," bebernya.
Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo mengungkapkan tujuan utamanya adalah melakukan pengamanan di objek wisata. Di saat bersamaan, polisi mencoba memberikan hiburan bagi masyarakat.
"Sebetulnya yang pertama kami niatnya adalah pengamanan, petugas yang ada di sini adalah sifatnya pengamanan. Seandainya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kami cepat melaksanakan kegiatan langkah-langkah kepolisian," ungkapnya.
Kusworo menegaskan adanya polisi di objek wisata tersebut untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Sehinga tindak kriminalistas diharapkan bisa menurun dan diminimalisir.
"Tujuannya juga mencegah terjadinya maling, copet dan lain sebagainya," tegasnya.
Dia menambahkan saat ini pihaknya menghadirkan foto both. Kemudian beberapa pernak-pernik kepolisian pun disediakan.
"Jadi tujuannya adalah bagi masyarakat yang ingin berswafoto, ingin selfie, ingin foto dengan backdrop yang sudah kami sediakan ini dipersilakan," ucapnya.
"Semoga fungsi kepolisian juga selain sebagai pengamanan, juga bisa menghibur masyarakat yang hadir di lokasi wisata kawah putih ini," tanbahnya.
Dalam kesempatan itu, polisi langsung membagikan cokelat, gendongan anak, balon, hingga bunga. Tak jarang beberapa wisatawan pun menaiki kendaraan dinas polisi.
"Kita bisa lihat itu langsung naik keatas motor, antusiasnya cukup tinggi. Jadi datang ke wisata, ada polisi yang mengamankan, selain ada rasa aman dan nyaman dan juga ada hiburannya," pungkasnya.
![]() |
Berpakaian Sipil Sambil Bawa Senjata
Pemandangan berbeda juga terlihat di sejumlah objek wisata di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada momen libur Lebaran tahun ini. Tak hanya wisatawan dan juru parkir saja yang terlihat hilir mudik di pintu masuk wisata.
Kini nampak juga ada polisi berpakaian preman sambil menyelempangkan senjata laras panjang. Mereka adalah Tim Satgas Penegakkan Hukum (Satgas Gakkum) Unit Resmob Satreskrim Polres Cimahi. Tim khusus yang diterjunkan mencegah potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat selama libur Lebaran.
"Kita siagakan Satgas Gakkum untuk mengawal libur Lebaran. Selain fokus mengawal arus lalu lintas, kita juga fokus ke kamtibmas," ujar Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono saat ditemui di Lembang, Senin (24/4/2023).
Pada momen libur Lebaran, mereka berkeliling dari satu objek wisata ke objek wisata lainnya. Kemudian juga melaksanakan pengamanan di jalur mudik menjelang arus balik.
"Mereka mobile ke setiap tempat wisata, memastikan keamanan. Kemudian bergerak lagi ke titik rawan aksi kriminalitas terutama di malam hari," ujar Aldi.
Aldi mengatakan jika ditemukan potensi kriminalitas di wilayah Kota Cimahi dan Bandung Barat, penanganan akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan saat kejadian. "Soal penanganannya disesuaikan, apakah perlu represif atau tidak. Intinya patroli ini sebagai tindakan preventif," kata Aldi.
Ahadiyat (45), wisatawan asal Jakarta mengatakan cukup kaget dengan kehadiran orang berpakaian sipil sambil membawa senjata laras panjang di objek wisata.
"Ya agak kaget juga, karena orang bawa-bawa senjata. Ternyata polisi pakaian preman, biasanya kan yang kelihatan itu yang atur lalu lintas. Tapi kalau tujuannya menjaga keamanan, ya kita support pastinya," ucap Ahadiyat.
(iqk/orb)