Ribuan warga Muhammadiyah mulai memadati Lapangan Lodaya, Kota Bandung, Jawa Barat. Lokasi ini diketahui dipusatkan menjadi tempat pelaksanaan Salat Idul Fitri 1444 Hijriah, Jumat 21 April 2023.
Pantauan detikJabar, ribuan jemaah Muhammadiyah memanfaatkan Lapangan Softball Lodaya untuk pelaksanaan Salat Id. Warga sudah berdatangan ke lokasi ini sejak pukul 05.30 WIB.
Seluruh saf Salat Id juga terlihat sudah penuh terisi jemaah. Rencananya, Salat Id warga Muhammadiyah akan dimulai pada pukul 07.00 WIB dan akan diimami dr H Hajar Sanusi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Sekretaris Badan Takmir Masjid Raya Mujahidin Soni Sonjaya mengatakan, pelaksanaan Salat Idul Fitri hari ini akan digelar di 26 titik di Kota Bandung. Salah satunya, akan dipusatkan di Lapangan Lodaya yang lokasinya berada tidak jauh dari Masjid Raya Mujahidin.
"Untuk situasi dan kondisi saat ini di Masjid Raya Mujahidin, kami dari pengurus sedang mempersiapkan lokasi pelaksanaan Salat Id besok. Insyaallah pelaksanaan Salat Id akan dilaksanakan di Lapangan Lodaya yang menjadi salah satu pusatnya karena kantor PW Muhammadiyah-nya di sini," kata Soni saat ditemui detikJabar, Kamis (20/4) malam.
![]() |
Soni pun memastikan pelaksanaan Salat Id hari ini di 26 titik di Kota Bandung sudah tidak menemui kendala apapun. Pengurus Muhammadiyah di wilayah telah mengantongi izin dari aparat setempat untuk menggelar Salat Idul Fitri 1444 Hijriah esok hari.
"Titik lokasi yang ditetapkan sebelumnya tidak ada perubahan dan Insyaallah sudah mendapat izin resmi dari aparat setempat," ucapnya.
Mengenai perbedaan Hari Raya Idul Fitri yang ditetapkan pemerintah, Soni mengungkap, berdasarkan arahan dari PP Muhammadiyah hal itu tidak perlu dipermasalahkan. Justru kata dia, sesuai arahan PP Muhammadiyah, perbedaan tersebut seharusnya bisa mengedepankan rasa toleransi antar umat beragama di Indonesia.
"Muhammadiyah memang berbeda dengan pemerintah, tapi perbedaan ini menjadi dinamika dalam kehidupan beragama. Sesuai arahan PP Muhammadiyah, tentu ini bukan jadi masalah besar. Karena sedari awal PP Muhammadiyah menghargai produk ijtihad baik yang menetapkan lebarannya esok hari maupun yang berbeda. Kami memahami alasan argumen kenapa perbedaan ini terjadi," ungkapnya.
"Arahan dari PP Muhammadiyah terkait dari perbedaan ini jangan sampai dibesar-besarkan. Karena prinsipnya saling menghargai, memahami dan mengedepankan sikap tenggang rasa antar umat beragama," pungkasnya.
(ral/yum)