Cerita Warga Mengelola Penyebrangan Kolong Jembatan Ketika Arus Mudik

Serba-serbi Warga

Cerita Warga Mengelola Penyebrangan Kolong Jembatan Ketika Arus Mudik

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Jumat, 21 Apr 2023 08:00 WIB
Suasana penyebrangan kolong jembatan Kali Maja di Indramayu
Suasana penyebrangan kolong jembatan Kali Maja di Indramayu (Foto: Sudedi Rusmadi/detikJabar).
Indramayu -

Penyebrangan jalan melewati kolong jembatan seolah menjadi tradisi warga di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ketika musim arus mudik. Meski sedikit sulit namun penyebarangan di bawah jembatan itu justru jadi perlintasan favorit warga setempat.

Sutarlan (65), warga yang tinggal di sekitar Jembatan Maja, Desa Larangan, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu mengaku pernah menjadi bagian dari pengelolaan penyebrangan kolong jembatan. Hampir tidak terputus, tempat penyeberangan alternatif ini sudah ada sejak sepuluh tahun lalu bahkan lebih.

"Sepuluh tahun lebih dari saya belum punya anak bungsu sekarang sudah berusia 10 tahun lebih," kata Sutarlan kepada detikJabar belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suasana penyebrangan kolong jembatan Kali Maja di IndramayuSuasana penyebrangan kolong jembatan Kali Maja di Indramayu Foto: Sudedi Rusmadi

Ketika itu, lanjut Sutarlan banyak kecelakaan ketika musim arus mudik bahkan warga setempat sulit menyebrangi Jalur Pantura. Sehingga, ia bersama rekan lainnya berinisiatif membuka penyebrangan dari bawah jembatan.

Biasanya, sepekan jelang Lebaran, Sutarlan membersihkan rumput di bawah jembatan untuk membuka jalur. Meski, ketika itu, jalur penyeberangan masih sangat sederhana tanpa adanya pembatas kayu atau fasilitas lainnya.

ADVERTISEMENT

"Dulu itu saya ikut yang buka penyebrangan ini. Dari ngosrek rumput sampai membuat tanjakan hingga berjaga," kata Sutarlan.

Kala itu, sepeda motor belum ramai digunakan warga lokal seperti saat ini. Sehingga, kebanyakan jalur alternatif ini dilintasi oleh warga yang menggunakan sepeda.

Tidak ada target khusus, Sutarlan mengaku alternatif penyebrangan hanya untuk membantu warga agar terhindar dari kecelakaan saat lalu lintas sedang ramai.

"Banyaknya sepeda dulu mah. Kalau sepeda bayar nya Rp200, motor Rp500," ujarnya.

Seiring berjalan waktu, setiap menjelang Lebaran, warga setempat rutin membuka penyebrangan kolong jembatan di bawah Kali Maja itu. Bahkan, dari persiapan dan fasilitas nya, tempat ini semakin berkembang agar lebih nyaman bagi masyarakat yang hendak menyebrang.

"Dulu mah masih belum lengkap fasilitasnya. Banyak orang kepeleset jatuh gara-gara licin. Sekarang mah enak rapih kayunya ada mesin pompa juga jaga-jaga kalau banjir," ujarnya.

"Jadi tempat favorit itu, kadang masih ada orang lewat situ meski tempat putar arah sudah di buka," imbuhnya.

Pengalaman Pemotor Melewati Penyebrangan Kolong Jembatan

Meski kondisi jalur penyeberangan alternatif di bawah kolong jembatan sudah terfasilitasi lengkap. Namun, pengalaman terbentur jembatan masih saja dialami para pemotor (penyebrang).

Salah satunya dialami Abay (34), ia mengaku sangat terbantu dengan adanya jalur bawah jembatan itu. Sebab, selain warga setempat, jalur itu bisa dilewati warga lewati warga lain tanpa harus menggangu arus lalu lintas yang tengah ramai. Bahkan ia rela mengeluarkan kocek Rp2 ribu agar lebih mudah.

"Iya bagus ya, kalau gak ada ini (penyebrangan) kita harus muter ke sana dulu ya (Jatibarang), jauh ya," kata Abay saat melintasi kolong jembatan.

Namun, di sisi lain, Abay yang sering menggunakan jalur itu acapkali mengalami kejadian yang tidak mengenakkan. Kepalanya sering terbentur badan jembatan karena kurang nunduk.

"Iya saya sering lewat sini kalau mau ke Indramayu (kota). Tadi sih hampir kena kepala cuma kali ini agak tinggi jadi aman," kata Abay.

(mso/mso)


Hide Ads